Harga Nyaris US$ 400/Ton, Produksi Batu Bara RI Masih Mini

Pratama Guitarra, CNBC Indonesia
18 May 2022 16:55
Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). Pemerintah memutuskan untuk menyetop ekspor batu bara pada 1–31 Januari 2022 guna menjamin terpenuhinya pasokan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN dan independent power producer (IPP) dalam negeri. Kurangnya pasokan batubara dalam negeri ini akan berdampak kepada lebih dari 10 juta pelanggan PLN, mulai dari masyarakat umum hingga industri, di wilayah Jawa, Madura, Bali (Jamali) dan non-Jamali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pekerja melakukan bongkar muat batubara di Terminal Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (6/1/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terus membara dan nyaris menyentuh level US$ 400 per ton atau tepatnya sampai pada Selasa (17/5/2022) harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Juni ditutup di level US$ 399,65 per ton.

Angka ini setidaknya menguat 5,8% dibandingkan dengan penutupan pada hari sebelumnya. Level harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 9 Maret 2022 atau lebih dari dua bulan terakhir di mana pada saat itu harga batu bara menyentuh US$ 426,85 per ton.

Mengacu data MODI Kementerian ESDM, sampai pada 18 Mei 2022, produksi batu bara Indonesia sudah mencapai 210,41 juta ton atau mencapai 31,74% dari target produksi batu bara tahun ini yang mencapai 665 juta ton.

Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia menilai bahwa kenaikan harga batu bara membuat sejumlah perusahaan besar berencana untuk merevisi RKAB. Namun demikian, ia tak mempunyai data secara rinci.

"Kami tidak punya datanya. Lebih ditanyakan ke pemerintah sebagai regulator yang mereview pengajuan RKAB dan memberikan persetujuan. Kalau beberapa perusahaan besar mereka sudah announced di Public ada yang akan naikkan ada yang tetap," katanya.

Sementara, saat dikonfirmasi mengenai siapa saja perusahaan yang telah mengajukan revisi rencana kerja dan anggaran belanja atau RKAB, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria belum memberikan respon.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Daftar Negara Penghasil Batubara Terbesar Dunia, Ada Ri?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular