
Penampakan 'Hantu' Resesi Makin Nyata, Perak Dilirik

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia bergerak stabil pada perdagangan jelang siang hari ini. Kekhawatiran akan resesi menopang harga perak dunia.
Pada Selasa (24/5/2022) pukul 11:37 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 21,78/ons, naik tipis 0,04% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Dollar Index yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, jatuh 1,03% ke 102,092 pada perdagangan kemarin. Posisi ini sudah turun dari puncak tertinggi di 104,85 yang tercatat pada tanggal 12 Mei.
Hal ini jadi katalis positif bagi perak yang dibanderol dengan dolar karena membuatnya lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Di sisi lain, yield surat utang pemerintah AS terus turun dari level tertingginya di 3,2%. Kemarin tercatat di 2,8442%.
Harga perak juga didukung oleh meningkatnya kekhawatiran akan resesi ekonomi Amerika Serikat (AS). Perak berfungsi sebagai lindung nilai (hedging) untuk melindungi aset saat inflasi dan ketidakpastian ekonomi menggerus nilainya. Sehingga permintaan meningkat.
Inflasi terus memanas akibat kendala rantai pasokan dan harga komoditas dunia. Namun, di sisi lain angka klaim pengangguran meningkat.
Inflasi AS masih berkutat di level tertinggi dalam 40 tahun. Pada bulan April, inflasi AS sebesar 8,3%.
Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim awal tunjangan pengangguran mencapai 218 ribu untuk pekan yang berakhir pada 14 Mei. Jumlah tersebut naik 21.000 dan menjadi yang tertinggi sejak Januari tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perak Loyo di Awal Pekan, Dolar AS Biang Keroknya