Pekan Balas Dendam Dimulai, IHSG Siap Hijau Lagi
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,70% di level 6.644,47 mengawali perdagangan pekan ini, Selasa (17/5/2022). IHSG sukses menghijau setelah pekan lalu terkoreksi 5 hari beruntun.
Asing terpantau mulai masuk ke pasar saham dengan net buy Rp 165 miliar di seluruh pasar dengan nilai transaksi total mencapai Rp 16,1 triliun.
Dari dalam negeri, katalis positif datang dari rilis data neraca dagang Indonesia bulan April 2022. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor Indonesia mengalami kenaikan sampai 48% dibanding April tahun lalu.
Sementara itu, impor mengalami kenaikan yang tajam mencapai 22% dibanding bulan April tahun lalu.
Neraca perdagangan Indonesia April 2022 mengalami surplus US$ 7,56 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas sebesar US$ 9,94 miliar. Sementara di sektor migas terjadi defisit US$ 2,38 miliar.
Perlu diketahui ini merupakan surplus 24 bulan beruntun dan menjadi rekor tertinggi dalam sepanjang sejarah.
Analisis teknikal
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB awal pekan ini, tampak bahwa indeks ditutup di batas bawah BB.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30.
Berdasarkan indikator RSI yakni di angka 27, IHSG sudah berada di area jenuh jualnya akibat tekanan jual yang kuat sehingga berpotensi untuk terapresiasi apalagi melihat RSI yang mulai terkonsolidasi naik.
Untuk perdagangan hari ini, setidaknya IHSG akan bergerak di rentang level 6.600-6.700 terlebih dulu. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)