
Laba Naik 25x Lipat Tapi Saham Anjlok 36%, WIFI Bisnis Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja saham memang biasanya merupakan cerminan dari kinerja finansial perusahaan secara luas. Namun, hal ini tidaklah mutlak. Tak jarang, situasinya justru berkebalikan, seperti apa yang sedang terjadi PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).
Perusahaan holding yang melakukan investasi dalam bidang periklanan serta produk dan layanan digital tersebut sahamnya menyusut nyaris sepertiga hingga perdagangan Selasa (17/05) pagi ini.
Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan akhir pekan lalu (13/5), saham WIFI telah melemah hingga 36,36%. Pelemahan ini terjadi mengabaikan kinerja keuangan fantastis perusahaan yang terbit di keterbukaan informasi Kamis (12/5) pekan lalu.
Dalam keterangan tersebut, perusahaan menyebut bahwa kinerja laba bersih mengalami kenaikan hingga 25 kali lipat pada 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laba bersih tahun berjalan tercatat sebesar Rp 24,8 Miliar, atau naik sebesar 2584% dibanding tahun 2020 sebesar Rp 924 Juta.
Kinerja positif tersebut ditopang oleh pendapatan yang terdongkrak 723% sepanjang tahun lalu, menjadi sebesar Rp 390,9 miliar dari semula Rp 47,5 miliar.
Perusahaan mencatat bahwa kinerja positif tahun lalu didorong oleh akselerasi eksekusi proyek yang dijalanjan.
"Keberhasilan [WIFI] mencetak rekor positif ini didorong dari kesuksesan perseroan mengakselerasi eksekusi proyek dan layanan strategis sepanjang tahun 2021," ungkap WIFI melalui laman keterbukaan informasi yang dikutip CNBC Indonesia Selasa (17/5).
Pukul 10.55 WIB pagi ini saham WIFI mulai memangkas pelemahan yang sudah terjadi dalam setahun terakhir dan dibuka naik 4,57% ke Rp 366/saham. Dalam setahun kapitalisasi pasar saham ini telah lenyap lebih dari setengahnya.
WIFI emiten apa?
WIFI diketahui didirikan tahun 2012 dan merupakan emiten terakhir yang melantai di Bursa Efek Indonesia tahun 2020 lalu, dengan sahamnya pertama kali ditransaksikan oleh publik tepat pada hari terakhir perdagangan bursa tahun tersebut.
Pada saat penawaran perdana, Menteri Komunikasi dan Informatika tahun 2014-2019 Rudiantara dan eks bos Indosat Ooredoo, Alexander Steven Rusli tercatat sebagai pemegang saham yang juga menjabat sebagai sebagai komisaris perusahaan. Rudiantara saat ini tercatat masih menjabat sebagai komisaris utama perusahaan.
Mengacu situs perusahaan, cikal bakal WIFI dimulai dari perusahaan startup media luar ruang pada transportasi masal MacroAd. Perusahaan berdiri sebagai media iklan berbentuk baru yang terdiri dari cloud-based software, topologi jaringan antar kereta dan layar digital. Saat ini perusahaan juga fokus bergerak di bisnis backbone fiber optik.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WIFI Mau Rights Issue, Incar Dana Hingga Rp 1,38 T