Habis Menang Lelang, Emiten Hashim (WIFI) Bidik Bisnis Ini

Mentari Puspadini, CNBC Indonesia
22 October 2025 15:50
IPO PT Solusi Sinergi Digital (Surge) Tbk (WIFI), 30 Des 2020, Alex Rusli, Hermansjah Haryono, dan Rudiantara/BEI
Foto: IPO PT Solusi Sinergi Digital (Surge) Tbk (WIFI), 30 Des 2020, Alex Rusli, Hermansjah Haryono, dan Rudiantara/BEI

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten terafiliasi Hashim Djojohadikusumo PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge menargetkan untuk mencapai 5 juta Home Connect per tahun, mulai dari tahun 2026 usai memenangkan lelang pita frekuensi 1,4 GHz di Regional 1.

Direktur WIFI (Surge) Shannedy Ong menyoroti potensi pasar yang besar dari adanya frekuensi ini. Pasalnya, saat ini penetrasi Fixed Broadband di Indonesia merupakan salah satu yang terendah di Asia Tenggara.

"Lima tahun ke depan, akan tumbuh signifikan. Trigger point nya FWA dengan 57% growth rate (2025 - 2030), dan FTTH akan tumbuh sekitar 10%. Potensi market kita, Regional 1, mencakup Pulau Jawa, Papua, dan Maluku, adalah 'golden zone' dengan potensi yang sangat besar," ujar Shennedy tertulis, dikutip Rabu, (22/10/2025).

Adapun target utama perseroan adalah mengeksekusi jaringan 5G FWA di Regional 1, yaitu Jawa, Papua, Maluku. Pasalnya, wilayah ini mencakup 61% dari total 73.9 juta rumah tangga di Indonesia, atau sekitar 45 juta pelanggan potensial.

Untuk mencapai hal tersebut, WIFI berkolaborasi dengan beberapa pihak. Dari segi perangkat Pelanggan, WIFI bekerja sama dengan Qualcomm, Nokia, Huawei, Baicells, dan Fiberhome. Sehingga, peluncuran jaringan 5G FWA 1,4 GHz dijadwalkan mulai bulan November atau akhir tahun ini.

Dari sisi Infrastruktur dan Kecepatan Rollout, penggelaran FWA akan memanfaatkan 50.000+ existing tower dari mitra seperti PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk.

"Target Akhir Tahun 2025: 2,5 juta Home Pass dan 1,5 juta Home Connect dengan Take-Up Rate 60%, menunjukkan pertumbuhan signifikan (11,3 kali di Home Pass dan 8,2 kali di Home Connect dibandingkan Desember tahun sebelumnya)," ujar Shannedy

Sebelumnya diketahui, perusahaan dengan merek dagang Starlite tersebut memenangkan lelang pita frekuensi 1.4GHzBWA Region 1 (Pulau Jawa, Papua & Maluku) dengan nilai penawaran Rp403,76 miliar. Frekuensi ini dialokasikan untuk layanan internet murah dengan kecepatan 100 Mbps di seluruh Indonesia.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! Surge (WIFI) Bagikan Dividen Rp 4,72 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular