Gak Pake Jet Lag, IHSG Dibuka Terbang 1% Pasca Long Weekend

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 17/05/2022 09:18 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,09% di level 6.603,89 pada perdagangan Selasa (17/5/2022). Selang 11 menit, terpantau IHSG langsung melesat 1,01% ke level 6.663,97.

Asing net sell senilai Rp 68,5 miliar. Saham BBCA dan TLKM menjadi dua saham yang paling banyak dilepas asing dengan net sell masing-masing sebesar Rp 54,5 miliar dan Rp 16,4 miliar.

Sementara itu di awal perdagangan, saham ADRO dan INCO menjadi dua saham paling banyak diborong asing dengan net buy sebesar Rp 15 miliar dan Rp 5,3 miliar.


Kemarin pasar tutup memperingati hari raya Waisak. Memang cukup banyak periode libur di bulan Mei ini.

IHSG ditutup di level 7.228,91 tepat pada perdagangan terakhir sebelum libur panjang Idulfitri tahun 2022.

Namun pada Jumat (13/5/2022), IHSG berakhir di bawah level psikologis 6.600 atau tepatnya di 6.597,99. Dalam sepekan lalu IHSG sudah ambles 8,73% dan menyisakan return sejak awal tahun tersisa 0,25% padahal sebelumnya mencapai hampir 10%.

Untuk pekan ini ada beberapa sentimen yang patut dicermati oleh investor. Pasar keuangan sudah anjlok signifikan pekan lalu. Ada harapan bahwa minggu ini pasar akan mengalami rebound.

Di akhir perdagangan pekan lalu, ketiga indeks saham acuan Wall Street juga kompak menguat. Indeks Dow Jones naik 1,47%. Sementara itu indeks S&P 500 naik 2,39%.

Namun semalam, Wall Street kembali variatif. Hanya Dow Jones yang selamat dari koreksi dengan apresiasi tipis 0,08%. Sementara itu S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah masing-masing 0,39% dan 1,2%.

Rilis data neraca dagang akan menjadi perhatian pelaku pasar lantaran Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melarang CPO dan produk turunan yang digunakan untuk pembuatan minyak goreng agar harga kebutuhan pokok tersebut bisa berangsur turun.

Akibat kebijakan tersebut, surplus neraca dagang Indonesia untuk bulan April 2022 diperkirakan mengecil menjadi US$ 3,16 miliar berdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, lebih rendah dari surplus Maret 2022 yang mencapai US$ 4,53 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat