
Dow Futures Naik Tipis di Tengah Antisipasi Kinerja Peritel

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka indeks bursa saham Amerika Serikat (AS) cenderung fat pada perdagangan Senin (16/5/2022), di tengah tekanan pasar yang mendekatkan bursa utama AS ke zona bearish (koreksi berkepanjangan).
Kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average menguat hanya 28 poin. Sementara itu, kontrak serupa indeks Nasdaq cenderung flat, demikian juga kontrak indeks S&P 500.
Dow Jones pada Jumat lalu menguat 466,36 poin sementara S&P 500 melompat 2,39%. Adapun Nasdaq melesat 3,82% dan mencetak reli harian tertinggi sejak November 2020. Sebelumnya, kontrak acuan bursa utama AS tersebut diterpa aksi jual setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan rencana agresif menaikkan suku bunga acuan.
"Menyusul sejarah pasar bearish, diikuti fakta bahwa The Fed baru memulai siklus kenaikan suku bunga acuan dan ingin melihat kondisi keuangan terus mengetat sehingga permintaan pulih lebih jauh, reli kemungkinan besar melemah," tutur Quincy Krosby, Kepala Perencana Saham LPL Financial, sebagaimana dikutip CNBC International.
Indeks S&P 500 tercatat sudah anjlok hingga 16% dari rekor tertingginya, sementara Nasdaq turun lebih dari 27% akibat aksi jual saham teknologi yang paling terdampak oleh kebijakan suku bunga acuan tinggi.
Saham Amazon dan Tesla menguat di sesi pra-pembukaan. Apple, yang sudah terhitung saham bearish, juga terindikasi menguat. Reli terjadi menyusul pembelian saham di saat koreksi (buy in the dip).
Investor akan memantau rilis kinerja keuangan beberapa perusahaan ritel per kuartal I-2022 di antaranya Walmart, Target dan Home Depot. Mereka juga akan memantau rilis penjualan ritel pekan ini di tengah inflasi yang menguat ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir