Andai Pasar Dibuka Hari Ini, IHSG Bisa Bangkit Lagi lho..

Tim Riset, CNBC Indonesia
Senin, 16/05/2022 16:05 WIB
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal RI libur dalam rangka memperingati Hari raya Waisak, Senin (16/5/2022). Jika pasar dibuka, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami rebound setelah seminggu penuh ditutup terkoreksi.

Hal ini karena sentimen positif dari sejumlah bursa saham Asia yang bergerak di zona hijau dan bursa saham Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan hari terakhir pekan lalu, Wall Street kompak menguat.

Dari kawasan Asia, bursa saham sebenarnya bergerak cukup variatif setelah mayoritas dibuka di zona hijau. Pergerakan ini terjadi setelah China melaporkan angka ekonomi yang mengecewakan sebagai akibat dari pembatasan Covid.


Penjualan ritel untuk April anjlok 11,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, lebih parah dari perkiraan analis yang hanya turun 6,1%, jika mengacu pada jajak pendapat Reuters. Sementara produksi industri anjlok 2,9% dari periode yang sama tahun 2021.

Sebanyak 31 kota besar di China mengalami kenaikan pada tingkat pengangguran ke level tertinggi di 6,7% pada bulan April, menurut data setidaknya hingga 2018.

Meski demikian, penurunan ekonomi yang sudah diantisipasi tersebut tidak serta merta membuat para investor ketakutan. Apalagi setelah Pemerintah Shanghai mengatakan pada hari Minggu (15/5/2022) bahwa beberapa bisnis akan mulai melanjutkan operasi di dalam toko, seperti yang diwartakan Reuters.

Selain Shanghai dan indeks KOSPI di Korea Selatan yang berada di zona merah, indeks utama bursa Asia lainnya tercatat menguat pada perdagangan hari ini.

Sementara itu dari negeri Paman Sam, bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, kompak berakhir melonjak pada perdagangan Jumat (13/5/2022), memangkas kerugian dari pekan sebelumnya dan mencegah indeks S&P 500 jatuh ke wilayah bear market (zona penurunan).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 466,36 poin lebih tinggi atau melonjak 1,47% ke 32.196,66. Hal serupa terjadi, indeks S&P 500 melesat 2,39% menjadi 4.023,89 dan Nasdaq Composite lompat 3,82% ke level 11.805.

Indeks S&P 500 pada hari Jumat (13/5) menjadi hari terbaiknya sejak 4 Mei 2022, sedangkan Nasdaq membukukan kenaikan terbesar secara harian sejak November 2020.

"Sama seperti pohon yang tidak [akan] memanjat [sampai] ke langit, harga [juga] tidak akan turun selamanya. Bahkan, dalam koreksi dan mendekati pasar bearish, indeks cenderung mengalami reli yang melegakan, yang tampaknya akan dimulai hari ini," tutur Sam Stovall Kepala Strategi Investasi di CFRA yang dikutip dari CNBC International.

Semua sektor dari indeks S&P 500 berakhir lebih tinggi pada Jumat dipimpin oleh kenaikan sektor konsumen dan teknologi informasi, yang masing-masing melonjak 4,1% dan 3,4%. Hal tersebut menjadi pemulihan yang signifikan, di mana sekitar 95% dari konstituen indeks S&P 500 berakhir di zona hijau.

Rebound yang terjadi di Wall Street tentu menjadi sentimen baik bagi perdagangan bursa domestik yang akan kembali dibuka Selasa (17/5/2022) besok.

Meskipun pasar dan investor tampak optimistis setelah indeks S&P 500 dan Dow Jones menghindari wilayah bearish, analis LPL Financial Ryan Detrick mengingatkan reli pada Jumat tidak berarti pasar akan keluar dari kesulitan.

Salah satu alasan mengapa pasar saham AS mengalami masa-masa berat dalam beberapa bulan terakhir adalah inflasi AS yang meninggi dan upaya bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) untuk menahan harga barang dengan cara mengerek suku bunga. Selain itu kelangkaan pada rantai pasok akibat perang di Eropa Timur dan penguncian wilayah di China ikut membebani pasar modal terbesar dunia tersebut.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran Dibombardir Israel, Bursa Asia & IHSG "Kebakaran"