Harapan dari Rebounds Wall Street, IHSG Bisa Hijau Pekan Ini?

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
16 May 2022 07:45
Smartsheet Inc. President and CEO Mark Mader rings a ceremonial bell to celebrate his company's IPO on the floor of the New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., April 27, 2018. REUTERS/Brendan McDermid
Foto: REUTERS/Brendan McDermid

Jakarta, CNBC Indonesia- Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, kompak berakhir melonjak pada perdagangan Jumat (13/5/2022), memangkas kerugian dari pekan sebelumnya dan mencegah indeks S&P 500 jatuh ke wilayah bear market (zona penurunan).

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup 466,36 poin lebih tinggi atau melonjak 1,47% ke 32.196,66. Hal serupa terjadi, indeks S&P 500 melesat 2,39% menjadi 4.023,89 dan Nasdaq Composite lompat 3,82% ke level 11.805.

Indeks S&P 500 pada hari Jumat (13/5) menjadi hari terbaiknya sejak 4 Mei 2022, sedangkan Nasdaq membukukan kenaikan terbesar secara harian sejak November 2020.

Meskipun begitu, mayoritas indeks membukukan kerugian pekan ini, di mana indeks Dow Jones ditutup anjlok 2,14% dan menjadi penurunan beruntun pertama selama tujuh pekan sejak 2001. Indeks S&P 500 merosot 2,4% dan mencapai penurunan beruntun terpanjang sejak 2011, sementara Nasdaq jatuh 2,8%.

"Sama seperti pohon yang tidak memanjat ke langit, harga tidak turun selamanya. Bahkan, dalam koreksi dan mendekati pasar bearish, indeks cenderung mengalami reli yang melegakan, yang tampaknya akan dimulai hari ini," tutur Sam Stovall Kepala Strategi Investasi di CFRA yang dikutip dari CNBC International.

Semua sektor dari indeks S&P 500 berakhir lebih tinggi pada Jumat dipimpin oleh kenaikan sektor konsumen dan teknologi informasi, yang masing-masing melonjak 4,1% dan 3,4%. Hal tersebut menjadi pemulihan yang signifikan, di mana sekitar 95% dari konstituen indeks S&P 500 berakhir di zona hijau.

Saham Nike dan Salesforce melesat yang masing-masing sebesar 4,7% dan 4,1%, memimpin indeks Dow Jones lebih tinggi. Saham American Express dan Boeing masing-masing lompat lebih dari 3%, ikut mengerek naik indeks.

Saham emiten teknologi yang terpukul juga bangkit kembali karena saham Meta Platforms dan Alphabet naik yang masing-masing sebanyak 3,9% dan 2,8%. Saham Tesla melonjak 5,7%, sementara saham Nvidia dan AMD melesat lebih dari 9%. Saham Apple naik 3,2%, mencoba keluar dari bear market.

Mengekor kenaikan pada Kamis (12/5), saham AMC Entertainment dan GameStop melesat yang masing-masing sebesar 5,5% dan 9,9%.

Sementara itu, saham Twitter anjlok 9,7% setelah Elon Musk mengumumkan kesepakatan yang terhenti. Selain itu, saham Robinhood melonjak 24,9%, setelah Direktur Kripto Sam Bankman-Fried mengakuisisi sahamnya.

Pasar saham telah merosot selama berbulan-bulan, dimulai dengan saham-saham teknologi yang anjlok ke teritorial negatif setelah mengalami pertumbuhan tinggi akhir tahun lalu. Bahkan, aksi jual juga menyebar ke perusahaan-perusahaan dengan arus kas yang sehat dalam beberapa pekan terakhir.

Penurunan tersebut telah menghapus sebagian besar keuntungan singkat yang dinikmati sejumlah saham setelah sempat berada di posisi terendah pandemi pada Maret 2020.

Menurut analis LPL Financial Ryan Detrick, sejauh ini indeks S&P 500 dan Dow Jones telah menghindari wilayah bearish, tapi reli pada Jumat tidak berarti pasar akan keluar dari kesulitan.

Salah satu alasan mengapa pasar saham AS mengalami masa-masa berat dalam beberapa bulan terakhir adalah inflasi AS yang meninggi dan upaya bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) untuk menahan harga barang dengan cara mengerek suku bunga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 5 BUMN China Hengkang Dari Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular