Wall Street Sukses Rebound, tapi Sepekan Masih Ambles

adf, CNBC Indonesia
Sabtu, 14/05/2022 09:30 WIB
Foto: Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York (AP/Frank Franklin II)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street kompak rebound pada perdagangan Jumat (13/5/2022) waktu setempat, memangkas penurunan selama pekan ini.

Melansir data Refinitiv, pada Jumat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 466,36 poin menjadi 32.196,66, atau 1,47%. S&P 500 naik 2,39% ditutup di 4.023,89 dan Nasdaq Composite melonjak 3,82% ke posisi 11.805.

Indeks S&P 500 pada Jumat ditutup dengan performa terbaik sejak 4 Mei, sedangkan Nasdaq membukukan kenaikan harian terkuat sejak November 2020.


Meskipun rebound pada Jumat, ketiga indeks tersebut ambles sepekan. Dow Jones ditutup turun 2,14% dan membukukan penurunan beruntun 7 minggu pertama sejak 2001. S&P 500 turun 2,4% dan mencapai penurunan beruntun terpanjang sejak 2011, sementara indeks Nasdaq tergelincir 2,8%.

"Sama seperti pohon tidak memanjat ke langit, harga [saham] tidak turun selamanya," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA, dikutip CNBC International.

"Bahkan dalam koreksi dan mendekati pasar bearish, mereka [indeks saham] cenderung mengalami reli yang melegakan, yang tampaknya dimulai oleh pasar hari ini [Jumat waktu AS)," imbuh Sam.

Semua sektor indeks S&P 500 ditutup menguat pada Jumat dipimpin oleh kenaikan sektor konsumen dan teknologi informasi, yang masing-masing bertambah 4,1% dan 3,4%. Ini menjadi comeback yang signifikan dengan sekitar 95% dari konstituen S&P 500 mengakhiri sesi di zona hijau.

Mengutip CNBC International, saham Nike dan Salesforce ditutup terkerek naik 4,7% dan 4,1%, memimpin indeks Dow ke level lebih tinggi. Saham American Express dan Boeing masing-masing menguat lebih dari 3%, turut menarik indeks.

Saham teknologi yang terpukul di sesi perdagangan hari sebelumnya juga bangkit kembali seiring Meta Platforms dan Alphabet masing-masing terapresiasi 3,9% dan 2,8%.

Saham pabrikan mobil listrik Tesla juga melonjak 5,7% sementara semikonduktor Nvidia dan AMD juga melonjak lebih dari 9%. Saham raksasa smartphone Apple juga bergerak ke utara dengan niak 3,2%, mencoba keluar dari tren bearish (penurunan).

Pasar saham AS telah merosot selama berbulan-bulan, dimulai dengan saham-saham teknologi yang anjlok ke teritorial negatif setelah mengalami pertumbuhan tinggi akhir tahun lalu. Bahkan, aksi jual juga menyebar ke perusahaan-perusahaan dengan arus kas yang sehat dalam beberapa pekan terakhir.

Penurunan tersebut telah menghapus sebagian besar keuntungan singkat yang dinikmati sejumlah saham setelah sempat berada di posisi terendah pandemi pada Maret 2020.

Sejauh ini, indeks S&P 500 dan Dow telah menghindari zona bearish. Namun, reli pada Jumat tidak berarti pasar akan keluar dari kesulitan, jelas Ryan Detrick dari LPL Financial kepada CNBC International.

Salah satu alasan mengapa pasar saham AS mengalami masa-masa berat dalam beberapa bulan terakhir adalah inflasi AS yang meninggi dan upaya bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) untuk menahan harga barang dengan cara mengerek suku bunga.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/luc)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat