
Sabar Sob... Merah 5 Hari Beruntun, IHSG Ngenes Minggu Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali gagal menguat pada perdagangan hari ini, Jumat (13/5/2022).
IHSG ditutup terkoreksi tipis 0,03% di level 6.597,99. IHSG bergerak di rentang 6.509,88 - 6.633,01 pada perdagangan terakhir pekan ini.
IHSG sempat menguat lebih dari 0,4%. Namun sayang indeks gagal bertahan di zona apresiasi. Dengan kinerja hari ini, IHSG resmi melemah 5 hari beruntun sejak Senin (9/5/2022).
Untuk pekan ini tampaknya pelaku pasar harus gigit jari menyambut long weekend. Padahal mayoritas bursa saham regional menguat cukup signifikan hari ini.
Indeks Hang Seng Hong Kong terpantau menguat 2,68% dan memimpin apresiasi. Kemudian disusul oleh indeks Nikkei 225 Jepang dengan penguatan 2,64%.
Investor asing terpantau mencatatkan net sell sebesar Rp 1,35 triliun di pasar reguler. Saham BBRI dan BBCA menjadi yang paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 571 miliar dan Rp 334 miliar.
Sementara itu saham yang banyak diborong asing adalah saham ADRO dan ITMG dengan net buy masing-masing Rp 78 miliar dan Rp 59 miliar.
Sementara itu semalam indeks saham acuan bursa New York ditutup variatif. Indeks Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing 0,33% dan 0,13%. Sedangkan indeks Nasdaq Composite terpantau menguat tipis 0,06%.
Dari dalam negeri Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa per akhir bulan lalu sebesar US$ 135,7 miliar atau berkurang US$ 3,4 miliar dari posisi akhir Maret 2022.
"Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2022 tetap tinggi sebesar US$ 135,7 miliar, meskipun menurun dibandingkan dengan posisi pada akhir Maret 2022 sebesar US$ 139,1 miliar. Penurunan posisi cadangan devisa pada April 2022 antara lain dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan antisipasi kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan meningkatnya aktivitas perekonomian," sebut keterangan tertulis BI.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000