
Waduh! Sepekan Ambrol 13%, Ada Apa dengan Timah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga timah dunia menguat pada perdagangan hari ini. Meski demikian, kinerja harga timah dalam sepekan masih berada di teritori negatif.
Pada Jumat (13/5/2022) pukul 13.10 WIB harga timah dunia tercatat US$ 33.995/ton, menguat 0,71% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.
Namun, selama sepekan terakhir harga timah dunia telah turun 13,6% point-to-point (ptp). Secara bulanan, harga logam industri tersebut telah terperosok 12,5% ptp.
Pembatasan aktivitas di China akan membatasi permintaan dari konsumen timah terbesar di dunia tersebut. Strategi nol Covid-19 di China dan lockdown sangat berdampak pada rantai pasokan timah dunia.
Pasalnya, China adalah konsumen timah terbesar di dunia dengan konsumsi 216.200 ton pada tahun lalu, melansir Statista.
Persediaan timah di gudang yang dipantau bursa logam London (LME) melonjak sejak awal tahun ini. Per 12 Mei, stok timah di gudang tercatat 3.110 ton. Jumlah tersebut naik 1.090 ton atau 54% point-to-point (ptp) sejak awal tahun ini.
Di sisi lain, ekspor timah Indonesia pada bulan Maret 2022 naik melesat 10,45%, dibandingkan dengan Maret 2021 (year-on-year/yoy) menjadi 6.674,91 ton. Pencapaian ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Januari, di mana ekspor mencapai 1.216,44 ton.
Saat permintaan mandek, sisi penawaran meningkat menyebabkan pasokan di pasar menumpuk.
Pasokan berpotensi bertambah saat produsen asal Malaysia, MSC, segera mengoperasikan pabrik peleburan Pulau Indah yang baru dan modern pada awal 2022. Ini akan menggantikan pabrik peleburan yang tidak efisien di Butterworth.
Pabrik Pulau Indah memiliki kapasitas 50% lebih besar dari Butterworth dan dilengkapi dengan teknologi peleburan mutakhir dari tungku tombak terendam atas yang menghemat biaya sebesar 30%. Hal ini akan memungkinkan peningkatan produksi yang signifikan.
Persediaan rata-rata timah pada bulan Mei pun mencapai 3.079 ton. Jumlah ini naik 389 ton dari bulan April sebesar 2.678 ton.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Stok Meluber, Harga Timah Menjauh dari Rekor Baru