Jadi Korban Perang Rusia, Ekspor Darmi (KAYU) Belum Dibayar

Lalu Rahadian, CNBC Indonesia
13 May 2022 09:30
Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).  (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta. CNBC Indonesia - Dampak nyata konflik Rusia dan Ukraina terhadap Indonesia mulai terlihat. Buktinya, salah satu perusahaan asal Indonesia yaitu PT Darmi Bersaudara Tbk (KAYU) melaporkan belum menerima pembayaran dari Rusia atas ekspor ke negara tersebut.

Kondisi tersebut disampaikan Darmi Bersaudara dalam keterangan tertulis. Emiten perdagangan ini mengaku belum menerima pembayaran dari pembeli produknya di Rusia karena terdampak sanksi ekonomi yang diberikan banyak negara kepada Negara Beruang Merah.

"Perseroan mengalami kendala penerimaan pembayaran dari buyer Rusia, Bosnia dan Belarusia seiring dengan pemberlakuan sanksi ekonomi dan blokade sandar laut dari dan menuju negara Rusia yang diberlakukan terhadap Rusia selama berkecamuknya perang Ukraina-Rusia. Sampai dengan saat press release ini disajikan, Perseroan masih belum mendapat kepastian dengan pembayaran dimaksud, walaupun sejumlah langkah diverting policy telah diupayakan," tulis KAYU dikutip Jumat (13/5/2022).

Per akhir Maret 2022 KAYU sudah mengekspor sebanyak tiga kontainer produknya ke negara-negara tersebut. Ekspor KAYU ke Rusia adalah salah satu wujud perluasan pasar yang dilakukan perusahaan.

Per 25 April, perseroan telah menambah jaringan ekspor baru ke negara tujuan di Amerika Serikat, Belanda, Australia, Jepang, Korea Selatan, Rusia, Bosnia dan Belarusia. Sebelumnya, KAYU banyak mengapalkan produknya ke berbagai negara di Asia Selatan.

"Terdapat advantage bagi perseroan dalam penetrasi ke pasar ekspor baru ini, yaitu perseroan mendapatkan pertambahan nilai dari harga jual produk karena adanya tambahan proses produksi. Penambahan proses produksi untuk meningkatkan kadar kekeringan kayu ini yang akan dilakukan Perseroan sesuai tuntutan khusus buyer yang berasal dari negara dengan empat musim," tuturnya.

KAYU menyebut harga sewa kontainer kini di atas tarif normal sebagai dampak pandemi Covid-19 tahun-tahun sebelumnya, khususnya di pelabuhan keberangkatan dan pelabuhan tujuan ekspor dari Perseroan. Kemudian, per pertengahan April KAYU sudah mengapalkan 40 kontainer produknya. Paket sebanyak itu memiliki berat sekitar 845,8 meter kubik.

"Perseroan mempunyai optimisme yang relevan tentang potensi serapan pasar terhadap ekspor Perseroan di tahun 2022 dan 2023. Secara eksposur kuantitas, Perseroan masih berkeyakinan mampu memberangkatkan 450 kontainer pada posisi akhir tahun 2022 ini dan sebanyak 600 kontainer pada akhir tahun 2023 yang akan datang sebagai langkah ekspansi kapasitas," ujarnya.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan KAYU Diganggu Rusia-Ukraina, Ini Akibatnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular