Harga CPO Fluktuatif, Imbas Larangan Ekspor RI?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik tipis di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Jumat (13/5/2022), setelah kemarin harga CPO ditutup lebih rendah. Harga CPO pada pekan ini bergerak cukup fluktuatif. Apa penyebabnya?
Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 07:20 WIB harga CPO di banderol di level MYR 6.398/ton atau naik tipis 0,88%.
Dengan begitu, harga CPO masih drop 0,03% secara mingguan, tapi tetap naik 1,75% secara bulanan dan menguat 50,83% secara tahunan.
Harga minyak sawit berjangka Malaysia ditutup lebih rendah pada Kamis (12/5), harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 134 ringgit atau 2,07% ke MYR 6.342/ton (US$1.443,99/ton). Padahal, di sesi awal perdagangan, harga CPO sempat menguat tipis, sebelum akhirnya ditutup lebih rendah.
Seperti yang diwartakan Reuters, Anilkumar Bagani, Kepala Penelitian Pialang Minyak Nabati Sunvin Group mengatakan bahwa pasar sedang mencari kejelasan kapan Indonesia akan mencabut larangan ekspor CPO dan juga sedang menunggu kebijakan oleh Kementerian Komoditas Malaysia mengenai pajak ekspor yang lebih rendah.
Larangan ekspor CPO Indonesia akan membuat Malaysia mendominasi pasokan CPO ke India, yang merupakan negara importir terbesar di dunia. Ditambah dengan rencana Malaysia untuk memotong pajak ekspor CPO sekitar setengah dari pajak normal, membuat CPO Malaysia makin menarik untuk investor.
Menurut Survei Solvent Extractors Association of India (SEA) bahwa kemungkinan ekspor CPO Indonesia ke India akan turun 35% pada tahun ini dengan kontrak yang berakhir pada 31 Oktober 2022. Dalam kurun lima bulan pertama di tahun 2021-2022, India telah membeli 1,47 juta ton CPO Malaysia, dibandingkan dengan CPO Indonesia hanya 982.123.
Jika larangan ekspor Indonesia tetap berlaku selama dua pekan lagi, maka impor CPO dari Indonesia ke India bulan Juni bisa turun menjadi 350.000 ton dan akan diisi oleh pasokan CPO Malaysia.
"Anda tidak bisa hanya mengandalkan Indonesia dan menjalankan bisnis, Bahkan, jika Indonesia menawarkan Anda diskon, kita harus mengamankan pasokan untuk melindungi diri dari kebijakan Indonesia yang tidak dapat diprediksi. Kami tidak bisa mundur hanya karena bahan baku tidak tersedia," kata pedagang minyak nabati berbasis di Mumbai yang dikutip dari Ukr Agro Consult.
Meskipun,eskpor CPO Malaysia meningkat, tapi kekhawatiran akan persediaan CPO Malaysia yang ketat karena krisis tenaga kerja asing, masih menjadi sorotan utama. Diler Kargo Societe Generale de Surveillance pada Rabu (11/5) melaporkan bahwa ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-10 Mei naik 45,2% menjadi 371.295 ton dari 255.789 ton jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, Malaysia saat ini masih kekurangan sebanyak 32.000 tenaga kerja asing.
Malaysia memproduksi sekitar 40% dari produksi CPO Indonesia, sehingga tidak dapat sepenuhnya menggantikan pasokan Indonesia. Meski demikian, India ingin meningkatkan kesepakatan dengan Malaysia dan mengurangi ketergantungannya pada Indonesia.
Melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), India menjadi negara tujuan ekspor CPO Indonesia terbesar pada periode Januari-Maret 2022, nilanya pun cukup signifikan sebesar US$411,5 juta hanya dalam waktu tiga bulan perdagangan.
Larangan ekspor CPO Indonesia berpotensi membuat India hengkang menjadi pembeli utama CPO Indonesia, yang artinya Indonesia berpotensi kehilangan pendapatan yang cukup besar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)