Crypto Crash! Bitcoin Cs Babak Belur, Ada Apa Ini?

chd, CNBC Indonesia
12 May 2022 14:35
terra luna crypto
Foto: terra luna crypto

Umumnya, kejatuhan Bitcoin dan kripto lainnya disebabkan karena investor melakukan sell off sebagai dampak dari ketidakpastian kondisi global akibat masih tingginya inflasi AS, potensi pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), kondisi pandemi virus corona (Covid-19) di China, dan perang Rusia-Ukraina.

Tetapi, kejatuhan Bitcoin diperparah lagi oleh kasus jatuhnya dua token Terra dalam beberapa hari terakhir. Hal ini karena investor menilai dengan adanya aksi LUNA Foundation Guard yang akan melepas Bitcoin ke pasar akan membuat harga Bitcoin itu sendiri cenderung sangat volatil dan menghasilkan penjualan yang lebih besar.

Kejatuhan stablecoin dapat menjadi masalah yang besar di pasar kripto karena sifat dasar dari stablecoin yang cenderung lebih stabil dibandingkan dengan kripto biasa atau altcoin. Stablecoin harus bertahan sedekat mungkin di level US$ 1.

Hal Ini telah memaksa Terraform Labs, proyek di belakang UST, LUNA, dan Luna Foundation Guard untuk menambah cadangan Bitcoin senilai US$ 3,5 miliar untuk mendukung UST.

Terraform Labs terpaksa mengosongkan dompet treasury dari semua Bitcoinnya pada Senin lalu, di mana dananya mencapai U$1,5 miliar.

Pengosongan dompet Terraform Labs dilakukan untuk keperluan peminjaman kepada beberapa perusahaan platform pertukaran kripto dalam upaya membantu mempertahankan harga UST.

Do Kwon, pencipta kedua koin Terra juga berupaya untuk mengembalikan UST kembali ke harga targetnya dengan meningkatkan tingkat pencetakan Terra LUNA baru per hari.

Usaha tersebut pada dasarnya memungkinkan pasokan stablecoin tersebut menjadi habis, sebuah langkah yang diharapkan akan meningkatkan harga.

"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua, ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," ungkapnya seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (12/5/2022).

Investor mengharapkan suntikan modal baru untuk mendorong proyek tersebut. Pendukung UST dilaporkan berusaha mengumpulkan lebih dari US$ 1 miliar dalam pendanaan untuk menopang stablecoin.

Vijay Ayyar, kepala internasional di pertukaran kripto Luno, mengatakan pengumuman Do Kwon tidak menginspirasi peningkatan kepercayaan investor.

"Mereka membiarkan sistemnya kehabisan tenaga dengan harapan akan investor akan masuk kembali kembali ketika pasokan UST yang 'berlebihan' telah habis," kata Ayyar.

Do Kwon telah mengumpulkan Bitcoin senilai miliaran dolar melalui Luna Foundation Guard miliknya untuk mendukung TerraUSD di saat krisis.

Ketakutannya sekarang adalah Luna Foundation Guard membuang Bitcoin tersebut ke pasar, menghasilkan penjualan yang lebih besar.

Stablecoin algoritma masih merupakan fenomena yang relatif baru. Tetapi UST telah berkembang menjadi pemain utama dalam segmen ini, dengan pasokan 16 miliar token yang beredar.

David Moreno Darocas, seorang analis riset di CryptoCompare, mengatakan situasinya menyoroti "kerapuhan" dari stablecoin algoritmik seperti TerraUSD.

"TerraUSD telah berkembang menjadi bagian integral dan kontroversial dari ekosistem kripto," katanya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular