Inflasi AS Masih Tinggi, Rupiah Gagal Nanjak!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Kamis, 12/05/2022 11:13 WIB
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah sempat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di sesi awal perdagangan hari ini, Kamis (12/5/2022). Namun, berbalik arah ke zona negatif hingga pertengahan hari.

Melansir data dari Refinitiv, Mata Uang Tanah Air di sesi awal perdagangan menguat 0,21% ke Rp 14.525/US$. Kemudian, rupiah berbalik arah menjadi terkoreksi sebanyak 0,17% ke Rp 14.580/US$ hingga pukul 11:00 WIB.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap 6 mata uang utama, menguat sekitar 0,1% ke level 103,948 pada pukul 11:00 WIB, masih mendekati rekor tertingginya sejak dua dasawarsa pada Senin (9/5) di level 104,49.


Kemarin, telah dirilis Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan April yang berada di 8,3%, turun dari 8,5% di bulan Maret, tapi tetap melampaui perkiraan para analis di 8,1%.

Data menunjukkan inflasi mungkin telah mencapai puncaknya, tapi tidak mungkin untuk mendinginkannya dengan cepat. IHK yang moderat karena berada dekat dengan rekor tertingginya sejak 40 tahun, tetap menjaga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) di jalur untuk memperketat kebijakan moneternya secara agresif.

Menurut alat FedWatch CME, pasar sepenuhnya memprediksikan setidaknya kenaikan pada suku bunga acuan sebesar setengah poin persentase atau 50 basis poin pada pertemuan Fed periode 15 Juni dan 27 Juli.

Rodrigo Catril, Ahli Strategi Mata Uang Senior National Australia Bank mengatakan bahwa data IHK bulan Mei akan dirilis lima hari sebelum pertemuan Fed bulan Juni dan potensi kenaikan 75 basis poin akan tetap memungkinkan.

Potensi keagresifan The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan dan memangkas neracanya, membuat likuiditas di perekonomian AS akan terserap lebih banyak. Terserapnya likuiditas berarti jumlah dolar AS yang beredar menjadi berkurang, alhasil nilainya pun terus menanjak. Tidah heran, jika rupiah pun tertekan.

Pada pasar Non-Deliverable Forward (NDF), indikasi pelemahan rupiah akan tetap bertahan hari ini, ketimbang beberapa saat setelah penutupan perdagangan kemarin (11/5).

Periode

Kurs Rabu (11/5) pukul 15:03 WIB

Kurs Kamis (12/5) pukul 11:03 WIB

1 Pekan

Rp14.521,9

Rp14.565,0

1 Bulan

Rp14.564,1

Rp14.590,0

2 Bulan

Rp14.604,9

Rp14.630,0

3 Bulan

Rp14.687,8

Rp14.678,0

6 Bulan

Rp14.835,5

Rp14.795,0

9 Bulan

Rp14.967,0

Rp14.910,0

1 Tahun

Rp15.097,0

Rp15.055,5

2 Tahun

Rp15.629,4

Rp15.470,0

Namun, secara year-to-date, performa rupiah dapat terbilang ciamik. Rupiah berhasil juara kedua di Asia, di mana pelemahan rupiah terhadap dolar AS lebih sedikit dibandingkan dengan mata uang di Asia. Mata Uang Garuda hanya kalah dengan dolar Hong Kong yang terkoreksi terhadap si greenback hanya 0,7%. Sementara, rupiah melemah 2,1%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Perang Bikin Rupiah Anjlok, Tembus Rp 16.400-an per Dolar AS