
Inflasi AS Masih 'Panas', Perak Berkilau

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau menguat tipis pada perdagangan hari ini setelah rilis inflasi Amerika Serikat (AS).
Pada Kamis (12/5/2022) pukul 8.20 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 21,57/ons, naik tipis 0,07% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Penguatan perak didorong semakin meredanya laju inflasi di Amerika Serikat (AS). Indeks Harga Konsumen (IHK) April tercatat 8,3%, lebih landai dari inflasi Maret yang tercatat sebesar 8,5%. Namun, inflasi April tetap lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yakni 8,1%.
Melambatnya inflasi tersebut memberikan keyakinan kepada pasar bahwa The Fed tidak akan meningkatkan agresivitas dalam menaikkan suku bunga yang merupakan musuh bebuyutan safe haven.
Perak sejatinya sebagai aset lindung inflasi tetapi sang logam mulia juga rentan terhadap pergerakan yield surat utang pemerintah AS karena tidak menawarkan imbal hasil.
Yield surat utang pemerintah AS sempat melonjak ke atas 3% pekan lalu begitu The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga. Pada hari ini, Kamis (12/5/2022),yield sudah turun ke level 2,9%.
Hal tersebut juga akan meningkatkan dolar. Perak akan makin mahal bagi pemegang mata uang lainnya karena dibanderol dengan greenback.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rapat The Fed Tinggal Hitungan Jam, Harga Perak Datar