Kabar Pasar Nih! Ada Bocoran IPO Freeport & Anak Pertamina

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Kamis, 12/05/2022 07:57 WIB
Foto: Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dengan koreksi tipis 0,05% ke level 6.816,2 pada perdagangan kemarin, Rabu (11/5/2022).
Sempat melemah di awal perdagangan, bahkan keluar dari level psikologis 6.800, IHSG sukses rebound dan berakhir di zona hijau di sesi I.

Namun sayang, di sesi II, gerak IHSG justru berbalik arah. Tekanan jual yang meningkat membuat penguatan IHSG terpangkas hingga akhirnya kembali ke zona merah.

Data perdagangan mencatat asing net sell Rp 876 miliar di pasar reguler. Saham BBCA dan BBRI paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 303 miliar dan Rp 215 miliar.


Sedangkan saham EMTK dan DMMX paling banyak dikoleksi asing dengan net buy Rp 48 miliar dan Rp 35 miliar.

IHSG malah melemah ketika bursa saham Asia mayoritas bergerak di zona hijau. IHSG senasib dengan indeks Straits Times Singapura yang melemah 0,31%.

IHSG hari ini diperkirakan masih dalam fase konsolidasi. Berikut sejumlah kabar pasar yang perlu dicermati, Kamis (28/4/2022).

Tren Bank Digital Berlanjut, Investree Caplok Bank Amar

PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) dalam rilis keterbukaan informasinya menyebut bahwa pemegang saham pengendali Tolaram Group telah menandatangani kesepakatan transaksi terkait rencana pembelian 18,4% saham perseroan oleh dengan Investree Singapore Pte Ltd (Investree Group).

Perlu diketahui bersama bahwa sebanyak 57,5% saham AMAR dikuasai oleh Tolaram Group yang berbasis di Singapura.

Rencananya Investree Group yang merupakan perusahaan fintech dan di Indonesia beroperasi dengan nama PT Investree Radika Jaya akan membeli saham AMAR dan menjadi pemegang saham minoritas signifikan.

Mantul! Laba Indo Tambangraya Meroket 406,8% di Kuartal I

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat kenaikan laba bersih signifikan per kuartal I/2022. Laba emiten batu bara ini melejit 406,8% secara tahunan (YoY) dari US$ 42,08 juta pada akhir Maret 2021 menjadi US$ 213,27 juta per akhir kuartal I/2022.

Lonjakan laba diraih ITMG akibat pertumbuhan pendapatan bersih perseroan yang mencapai 125,13% YoY menjadi US$ 639,93 juta. Setahun lalu, pendapatan bersih perusahaan sebesar US$ 284,24 juta.

Pendapatan ITMG hampir seluruhnya berasal dari transaksi batu bara dengan pihak ketiga, yang jumlahnya mencapai US$ 618,84 juta. Kemudian, pendapatan dari transaksi batu bara dengan pihak berelasi nilainya US$ 20,61 juta.

Pertumbuhan pendapatan ITMG lebih besar dibanding kenaikan beban pokok pendapatan perusahaan. Pada saat yang sama, beban pokok pendapatan ITMG tumbuh 52,29% YoY menjadi US$ 303,60 juta.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat

Pages