Bangkit, Harga Minyak Melonjak Nyaris 6%

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 May 2022 07:06
SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)
Foto: SPBU Pertamina (CNBC Indonesia/ Muhamaad Sabki)

Selain itu, harga minyak juga naik akibat ketidakpastian di Eropa. Pasokan gas alam dari Rusia ke Eropa turun dan Negeri Beruang Merah juga memberikan sanksi terhadap sejumlah perusahaan gas di Benua Biru. Ini membuat pasar energi menjadi grogi.

Pasokan gas dari Rusia selama in menggunakan jalur pipa di Kyiv, ibu kota Ukraina. Penyaluran gas dari pipa di Kyiv terhenti. Pihak Ukraina menyebut ini gara-gara intervensi pasukan Rusia.

Sejak 24 Februari lalu, Rusia melancarkan serangan ke Ukraina. Negara-negara Barat menyebut serangan ini sebagai invasi, sementara Kremlin mengklaim sebagai operasi militer khusus.

Saluran pipa gas dari Ukraina menyumbang 8% dari pasokan gas Rusia ke Eropa. Koridor ini mengirim gas ke Austria, Italia, Slowakia, dan sejumlah negara Eropa Timur lain.

Gazprom, perusahaan migas Rusia, menyebut masih menyalurkan pipa melalui jalur Ukraina sebanyak 72 juta meter kubik kemarin. Namun jumlah ini turun dibandingkan hari sebelumnya yaitu 95,8 juta meter kubik.

GTSOU, yang mengoperasikan pipa di Ukraina, menyatakan saluran tersebut mengalami kondisi kahar (force majeur). Saat ini jalur sedang dialihkan ke pipa Sudzha.

Saat pasokan gas alam berkurang, maka minyak akan menjadi alternatif energi pengganti. Permintaan minyak diperkirakan meningkat sehingga harga pun terangkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular