Nggak Cuma UNVR, Geng Konsumer Juga Turut Berterbangan
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketika saham emiten sektor konsumen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melesat saat IHSG ambruk, beberapa saham emiten konsumen lain juga ikut terkerek naik.
Harga saham emiten konsumen UNVR ditutup melompat 11,42% ke level Rp 4.880/unit pada perdagangan kemarin, Rabu (11/5/2022).
Penguatan harga saham UNVR juga terjadi seiring dengan adanya aksi beli oleh asing dengan nilai cukup besar. Hari ini saja asing net buy Rp 216 miliar di saham UNVR.
Sudah tiga hari terakhir ini harga saham UNVR selalu ditutup di zona hijau. Awalnya pada 9 Mei 2022, harga saham UNVR melesat 3,08% ke level Rp 4.010/unit.
Kemudian pada 10 Mei 2022, harga saham UNVR naik 9,23% dan ditutup di level Rp 4.380/unit. Hanya dalam 3 hari perdagangan, harga saham UNVR telah menguat 25,4%.
Selain saham UNVR, beberapa saham lain yang bergerak di sektor konsumen juga mengalami kenaikan dalam perdagangan dua hari terakhir.
Berikut adalah daftar saham yang menguat bersama dengan kenaikan harga saham UNVR :
Saham | 11 Mei 2022 | 10 Mei 2022 |
MYOR | 6.03% | 5.45% |
ICBP | 4.08% | 7.77% |
HMSP | 3.11% | 4.32% |
ACES | 3.02% | 0.51% |
KLBF | 1.24% | 5.56% |
INDF | 0.78% | 4.49% |
Terlihat bahwa ada tiga saham konsumen lain yang terpantau menguat cukup signifikan bersama UNVR dalam dua hari terakhir.
Saham tersebut adalah PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP).
Berbeda dari sebelum-sebelumnya, kini giliran sektor konsumen yang unjuk gigi. Ada beberapa hal yang bisa dipetik dari fenomena ini.
Pertama adalah adanya rotasi sektor. Ada kemungkinan sektor perbankan dan komoditas harga sahamnya sudah jenuh beli sehingga sekarang saat yang tepat untuk ambil untung (profit taking).
Di sisi lain, investor juga beralih ke saham-saham sektor konsumen yang lebih defensif dan secara valuasi masih menarik karena selama ini kinerjanya cenderung lagging.
Rotasi sektoral ini juga dapat dijelaskan dari dua sisi yaitu perbaikan kinerja dan momentum. Perlu diketahui, kemarin BPS baru saja merilis angka pertumbuhan ekonomi untuk kuartal I-2022.
Ekonomi Indonesia dilaporkan tumbuh 5,01% di kuartal I-2022. Penopang utama pertumbuhan ekonomi ini adalah konsumsi rumah tangga yang tumbuh 4,34% pada periode yang sama.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, konsumsi domestik merupakan tulang punggung perekonomian. Kebangkitan konsumsi domestik ini menjadi salah satu momentum yang tepat untuk berinvestasi di sektor konsumen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)