Setelah IPO, Siapa Saja Orang Penting Pemegang Saham GoTo?

vap, CNBC Indonesia
Rabu, 11/05/2022 16:41 WIB
Foto: Konferensi Pers Pencatatan Perdana Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (Tangkapan Layar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 April 2022 lalu, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) merilis laporan kepemilikan saham yang dipegang oleh dewan direksi dan komisaris perseroan. 

Laporan kepemilikan saham tersebut adalah berdasarkan Laporan Bulanan Registrasi Efek per 30 April 2022, sesuai dengan laporan yang diterima perseroan dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom.

Sebelumnya, berdasarkan Akta No. 135/2021, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Emiten sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus adalah sebagai berikut (lihat di bawah). Namun ternyata, tidak semuanya memiliki saham di GoTo.


Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Garibaldi Thohir (punya 1.054.287.487 saham setara 0,0890172%)
Komisaris Independen : Robert Holmes Swan
Komisaris Independen : Dirk Van den Berghe
Komisaris : Caesar Sengupta
Komisaris : Wishnutama Kusubandio
Komisaris : William Tanuwijaya (punya 20.981.678.973 saham setara 1,7715567%)

Dewan Direksi

Direktur Utama : Andre Soelistyo (punya 9.981.555.284 saham setara 0,8427777%)
Direktur : Kevin Bryan Aluwi (punya 9.063.012.967 saham setara 0,7652220%)
Direktur : Wei-Jye Jacky Lo
Direktur : Melissa Siska Juminto (punya 5.080.650.422 saham setara 0,4289771%)
Direktur : Hans Patuwo
Direktur : Anthony Wijaya
Direktur : Catherine Hindra Sutjahyo

Sementara itu, pemilik saham sebanyak 5% atau lebih di antaranya adalah:

1 GOTO PEOPLEVERSE FUND (106.908.291.844 saham atau 9,027%)

2 SVF GT SUBCO (SINGAPORE) PTE LTD (103.120.303.128 saham atau 8,707%)

3 TAOBAO CHINA HOLDING LIMITED (104.731.124.993 saham atau 8,843%)

Ketiganya diketahui merupakan badan usaha asing yang beralamat masing-masing di George Town (Grand Cayman), Singapura, dan Hong Kong. 

Dalam prospektusnya, GoTo menyatakan bahwa keberhasilan perusahaan sebagian besar bergantung pada kemampuan Perusahaan untuk merekrut dan mempertahankan personel manajemen, operasi dan personel terampil lainnya.

"Personel tersebut banyak diminati, mereka sering kali menjadi sasaran tawaran pekerjaan di tempat lain dan menjadi target perekrutan yang menarik bagi kompetitor," tulis prospektus.

Perusahaan sangat bergantung pada manajemen kunci untuk keahlian mereka, hubungannya dengan pihak ketiga, dan khususnya pada kontribusi dari:

Andre Soelistyo, Direktur Utama / Chief Executive Officer / Co-Founder
Kevin Aluwi, Direktur & Co-Founder
William Tanuwijaya, Komisaris & Co-Founder
Patrick Minh Cao, President Perusahaan 

Keempat orang tersebut telah menjadi bagian utama dari pertumbuhan Perusahaan sejak awal berdirinya Perusahaan dan memainkan peranan penting pada inisiatif Perusahaan untuk memanfaatkan sinergi dari kombinasi Gojek dan Tokopedia.

Khusus untuk Patrick, meski menjabat President Perusahaan, namun tidak ada dalam daftar dewan direksi serta tidak memiliki saham. Namun, Patrick termasuk "Pihak Yang Berhak" yang dapat memiliki Saham Seri B di kemudian hari.

Dikutip dari prospektus, Patrick Minh Cao, saat ini menjabat sebagai President Perusahaan. Beliau bertanggung jawab untuk mengawasi pengembangan perusahaan, hubungan investor dan kegiatan investasi Perusahaan.

Patrick telah menjadi salah satu pimpinan di Tokopedia sejak 2016 dan bertanggung jawab atas departemen keuangan, bisnis financial technology, dan kemitraan untuk Tokopedia dan seluruh perusahaan anaknya.

Sebelum bergabung dengan Tokopedia, Patrick adalah Principal di Formation 8. Dalam jabatan ini, beliau fokus pada diversifikasi investasi teknologi di Asia Tenggara.

Sebelum mendirikan Formation 8, Patrick adalah Executive Director di UBS Investment Bank, dengan fokus pada penggabungan, akuisisi, dan penasihat pasar modal.

Sebelum itu, Patrick adalah Wakil Presiden di Moelis & Company di Hong Kong, di mana ia terlibat dalam tim restrukturisasi dan pemberian nasihat keuangan perusahaan.


(vap/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BEI Minta Kejelasan Isu Merger GOTO & Grab