
Telkom Cetak Laba Rp 6,12 T di Kuartal I-2022

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melaporkan laba bersih sebesar Rp 6,12 triliun pada periode tiga bulan pertama 2022, naik tipis 1,7% dari Rp 6,01 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip, Selasa (10/5/2022), pendapatan tercatat mencapai Rp 35,2 triliun, naik 3,7% dari Rp 33,9 triliun pada kuartal yang sama tahun lalu.
Laba bersih per saham juga tercatat naik tipis menjadi Rp 61,76, dari sebelumnya Rp 60,71 pada kuartal I/2021.
"Selama triwulan pertama tahun 2022, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat pertumbuhan positif sebesar 3,7% YoY dalam Pendapatan, dengan EBITDA dan Laba Bersih tumbuh sebesar 3,1% dan 1,7% YoY, masing-masing," ungkap manajemen Telkom dalam info memo.
EBITDA tercatat Rp 19,39 triliun pada kuartal I-2022, dibandingkan dengan Rp 18,81 triliun pada kuartal I-2021.
"IndiHome terus menjadi mesin pertumbuhan kami dengan membukukan Pendapatan sebesar Rp 6,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,9% YoY, didukung oleh total pelanggan 8,7 juta dan ARPU yang relatif stabil selama periode tersebut," ungkap manajemen.
Selain itu, Bisnis Digital Telkomsel terus tumbuh sehat dengan pertumbuhan trafik data 19,2% YoY dan kontribusinya mencapai 80% dari total pendapatan Telkomsel.
Salah satu penyebab tipisnya kenaikan laba bersih di antaranya adalah naiknya pos beban. Selama kuartal I-2022 Telkom mencatat total beban sebesar Rp 24,6 triliun atau meningkat 10,6% YoY dengan Beban Operasional tumbuh 4,5% YoY menjadi Rp 15,8 triliun.
Selain itu, BUMN telekomunikasi ini diketahui membukukan kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp 893 miliar pada kuartal pertama tahun ini, dibandingkan dengan keuntungan Rp 14 miliar pada periode yang sama 2021.
Ternyata, kerugian yang dimaksud adalah termasuk kerugian atas investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Dalam laporan keuangan terungkap, per tanggal 31 Maret 2022, Telkomsel menilai nilai wajar investasi di GoTo dengan menggunakan nilai penawaran saham GoTo pada saat IPO sebesar Rp 338 per saham.
Jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo pada tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp 881 miliar disajikan sebagai kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi dalam laporan laba rugi konsolidasian.
"Kami mencatat kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi sebesar Rp 893 miliar, terutama untuk mengakui sekitar Rp 881 miliar kerugian yang belum direalisasi dari investasi Telkomsel di GoTo," ungkap manajemen.
Jika mengeluarkan kerugian yang belum direalisasi di GoTo tersebut, Telkom mengklaim bisa membukukan laba bersih sebesar Rp 6,7 triliun pada kuartal I-2022, atau naik 11,3% YoY.
Terkait capex, pada triwulan I 2022, Telkom membelanjakan belanja modal (capex) sebesar Rp 5,7 triliun atau mewakili 16,3% dari total pendapatan.
"Belanja modal kami digunakan untuk memperkuat jaringan dan infrastruktur pendukung lainnya serta untuk meningkatkan kapasitas untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik," ungkap manajemen.
Dalam bisnis fixed line, belanja modal dialokasikan untuk akses berbasis fiber dan pembangunan infrastruktur backbone, dan untuk proyek lain seperti menara dan Pusat Data.
Selain itu, belanja modal diserap untuk peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G lebih lanjut, dimulainya peluncuran 5G serta peningkatan sistem TI dalam bisnis seluler.
Ke depan, Perseroan melanjutkan transformasi organisasi dengan menyelaraskan TelkomSigma menjadi anak perusahaan langsung Telkom yang fokus menjadi B2B IT Service Leader Company.
"Selanjutnya, Telkom dan Microsoft baru-baru ini menandatangani perjanjian kemitraan strategis untuk meningkatkan domain platform digital kami yang pada gilirannya akan memperkuat area layanan digital," ungkap manajemen.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Capex Telkom Rp 40 T, Kuartal I Sudah Serap Sekitar Rp 6 T
