Harga Bitcoin Ambyar ke Level Terendah, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga bitcoin terus melemah sejak mencapai rekor tertinggi pada November 2021. Ada alasan di balik merosotnya harga bitcoin kini.
Menurut beberapa analis, koreksi kripto termasuk bitcoin ini beriringan dengan tren yang terjadi pada saham teknologi.
"Penurunan kripto yang masih terjadi didasarkan pada aksi jual yang dipimpin oleh saham teknologi dan bukan fundamental untuk cryptoverse," kata Edward Moya, senior market analyst di Oanda, dilansir dari CoinDesk, Rabu (11/5/2022).
Sebagai bagian dari aksi jual pasar ini, koefisien korelasi antara Bitcoin dan Nasdaq mencapai titik tertinggi sepanjang masa di angka 0,8, menurut perusahaan penyedia data Kaiko. Hal ini dianggap sebagai korelasi positif yang kuat.
Penurunan harga kripto terjadi di tengah masih meluasnya aksi jual investor di aset berisiko seperti saham dan kripto, karena mereka masih merespons negatif dari kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Bank sentral AS Reserve/The Fed) pada pekan lalu menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bp).
Kini target suku bunga AS berada di kisaran 0,75-1,00%. Kenaikan drastis suku bunga acuan membuat imbal hasil (yield) surat utang pemerintahnya naik signifikan.
Menurut analisa Glassnode, investor bitcoin berusaha untuk mengurangi risiko, menjual, atau menambahkan jaminan mereka. Selama aksi jual minggu terakhir ini, lebih dari $3,15 miliar nilai bergerak masuk atau keluar dari platform jual-beli, jumlah terbesar sejak pasar mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada November 2021.
Sementara, ada lebih banyak keyakinan di antara investor ritel, di mana data menunjukkan bahwa mereka yang memegang kurang dari 1 bitcoin adalah akumulator terkuat.
[Gambas:Video CNBC]
Alamak, Harga Bitcoin dkk Ambles Mulu! Gegara Ini ?
(RCI/dhf)