Pasokan Bertambah, Harga Batu Bara Anjlok

Maesaroh, CNBC Indonesia
11 May 2022 06:55
Infografis, Para penguasa Batubara Terbesar RI
Foto: Infografis/ Para penguasa Batubara Terbesar RI/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara terus menurun seiring perkiraan membaiknya pasokan. Pada perdagangan Selasa (10/5/2022), harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) untuk kontrak Juni ditutup di level US$ 348,75 per ton. Melemah 1,34% dibandingkan penutupan Jumat (6/5/2022).

Pelemahan kemarin memperpanjang tren negatif batu hitam pekan ini. Dalam dua hari terakhir, harga batu bara sudah ambles 2,68%.

Pelemahan harga batu bara disebabkan oleh meningkatnya produksi sehingga pasokan sedikit lebih longgar. Badan Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (US Energy Information Administration/EIA) memperkirakan produksi batu bara Amerika Serikat (AS) mencapai 598 juta short ton atau 542,49 ton pada 2022.

Jumlah tersebut lebih tinggi 3% dibandingkan 578 juta short ton atau 524,35 juta ton pada 2021. Produksi batu bara akan terus naik menjadi 605 juta short ton atau 548,85 juta ton pada 2023.

Peningkatan batu bara ini justru terjadi di tengah semakin menurunnya penggunaan batu bara untuk pembangkit listrik AS sehingga ada pasokan yang meningkat untuk diekspor. Ekspor batu bara AS diperkirakan meningkat tipis menjadi 86 juta short ton tahun ini dari 85 juta short ton pada 2021. Pada 2023, ekspor batu bara diperkirakan meningkat 88,8 juta short ton.

"Kami memperkirakan ada peningkatan produksi meskipun penggunaan batu bara untuk sektor kelistrikan kemungkinan akan turun. Peningkatan produksi akan menaikkan ekspor dan persediaan meskipun persoalan tenaga kerja dan prasana seperti rel kereta bisa mengganggu produksi," tutur EIA dalam laporan May Short-Term Energy Outlook, seperti dikutip dari Spglobal.com.

Sementara itu, India yang tengah digoyang krisis listrik juga melaporkan kenaikan produksi batu bara. Mengutip Mint. com, produksi batu bara India mencapai 66,58 juta ton di April tahun ini, meningkat 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 51,62 juta ton.

Dari Afrika, Botswana melaporkan bahwa mereka mendapatkan pesanan batu bara hingga 500.000 ton dari negara-negara Barat. Seperti diketahui, Uni Eropa telah melarang impor batu bara dari Rusia menyusul invasi Negara Beruang Merah ke Ukraina, akhir Februari lalu. Pasokan dari Botswana tersebut diharapkan sedikit melonggarkan pasar batu bara yang ketat dalam sebulan terakhir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurang 'Vitamin', Harga Batu Bara Diramal Masih Lemah Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular