10 Saham Pemberi Cuan dan Kerugian Kemarin
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa (10/5/2022) kemarin, di mana IHSG kembali ambles lebih dari 1%.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup ambles 1,3% ke level 6.819,79. Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG sempat ambruk lebih dari 2% dan bahkan sempat menyentuh level psikologis di 6.700.
Namun pada perdagangan sesi II kemarin, koreksi IHSG pun berhasil terpangkas meski pada akhirnya masih ditutup terkoreksi cukup parah.
Nilai transaksi indeks pada kemarin mencapai sekitaran Rp 23 triliun dengan melibatkan 27 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,6 juta kali. Sebanyak 162 saham menguat, 396 saham melemah, dan 140 saham stagnan.
Bahkan, investor asing kembali melepas saham-saham di RI kemarin dan angkanya meningkat, di mana aksi jual bersih asing (net sell) mencapai Rp 3,2 triliun di seluruh pasar kemarin.
Di tengah masih 'rontoknya' IHSG kemarin, beberapa saham malah unjuk gigi dan menjadi top gainers pada perdagangan kemarin. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Selasa kemarin.
Saham emiten pelayaran yakni PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) kembali masuk ke jajaran top gainers kemarin, di mana harga sahamnya ditutup melesat 12,8% ke posisi harga Rp 2.820/saham.
Nilai transaksi saham SMDR pada perdagangan kemarin mencapai Rp 156,55 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 58,41 juta lembar saham. Investor asing melego saham SMDR sebesar Rp 8,41 miliar di pasar reguler.
Melonjaknya harga saham SMDR dalam dua hari terakhir terjadi setelah perseroan melaporkan kinerja keuangannya pada kuartal pertama tahun 2022, di mana perseroan berhasil mencetak kenaikan laba hingga berkali-kali lipatnya pada kuartal I-2022.
Sebelumnya, dalam laporan keuangan yang tidak diaudit, SMDR membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 58,39 juta pada kuartal I-2022, melonjak 340% dari periode sama tahun 2021 sebesar US$ 13,27 juta.
Raihan ini ditopang oleh kenaikan pendapatan perseroan sebesar 95,5% menjadi US$ 250 juta pada kuartal I-2022, dari sebelumnya sebesar US$ 127,83 juta pada kuartal I-2021.
SMDR juga mencatatkan biaya jasa pada tiga bulan pertama di tahun 2022 senilai US$ 149,86 juta, sehingga laba bruto yang diraih perseroan senilai US$ 100,22 juta, meningkat 222,97% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 31,04 juta.
Selain saham SMDR, saham emiten konstruksi properti yakni PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND) juga bertahan di jajaran top gainers kemarin. Saham LAND ditutup melonjak 13,87% ke posisi harga Rp 156/saham.
Nilai transaksi saham LAND pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 85,1 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 568,12 juta lembar saham. Investor asing pun mengoleksinya sebesar Rp 214,64 juta di pasar reguler.
Sementara itu, adapula emiten farmasi yang juga masuk ke jajaran top gainers kemarin, yakni PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) yang harga sahamnya terapresiasi 10,4% ke level Rp 1.115/saham.
Nilai transaksi saham PYFA pada perdagangan Selasa kemarin mencapai Rp 160,25 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 150,9 ribu lembar saham.
(chd/chd)