Tergoda 'Diskon', Investor Borong Perak

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia terpantau menguat jelang siang hari ini. Pelaku pasar mulai membeli perak memanfaatkan 'diskon' harga setelah logam tersebut jatuh ke level terendah sejak Oktober 2021.
Pada Selasa (10/5/2022) pukul 10:50 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 21,97/tons, naik 0,83% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Pelemahan harga perak karena pergerakan dolar Amerika Serikat (AS) dan yield surat utang pemerintah AS yang agresif. Kenaikan tersebut sebagai dampak dari kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada pekan lalu.
Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) masih berada di area tertinggi sejak tahun 2002 yaitu 103,538.
Tingginya dolar menjadi sentimen negatif bagi perak yang dibanderol dengan greenback. Sebab perak menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain sehingga berpotensi menekan permintaan. Permintaan turun, harga pun mengikuti.
Sementara imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS bertahan di level 3% semalam yang merupakan tertinggi sejak 2018.
Kenaikan yield sejatinya merupakan kabar buruk buat perak. Pasalnya, perak adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang perak, opportunity cost naik dibandingkan dengan memiliki obligasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
The Fed Makin Hawkish, Harga Perak Lanjut Menukik
(ras/ras)