
Saham Bakrie Masuk Top Gainers, Saham Pemerintah Jadi Losers

Sementara dari jajaran top losers pada perdagangan kemarin, sebagian besar diisi oleh saham-saham blue chip, seiring ambruknya IHSG kemarin. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.
![]() |
Setidaknya ada empat saham perbankan besar (big bank) yang masuk ke jajaran top losers kemarin. Dari keempat saham perbankan tersebut, dua diantaranya merupakan saham big bank yang juga masuk ke dalam jajaran Bank Himbara.
Adapun kedua big bank tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Keduanya ditutup ambruk 6,98% ke level masing-masing Rp 8.325/saham (BMRI) dan Rp 4.530/saham (BBRI). Bahkan, keduanya pun menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham BMRI kemarin mencapai Rp 1,48 triliun dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 175,82 juta lembar saham. Investor asing melepas saham BMRI sebesar Rp 131,06 miliar di seluruh pasar.
Sedangkan nilai transaksi saham BBRI kemarin mencapai Rp 2,58 triliun dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 561,6 juta lembar saham. Asing pun melepas saham BBRI hingga mencapai Rp 687,94 miliar di pasar reguler kemarin.
Selain duo big bank yang juga termasuk Bank Himbara, ada dua big bank lainnya yang juga masuk ke jajaran top losers kemarin. Adapun dua bank tersebut yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) dan PT Bank Jago Tbk (ARTO).
Saham BBHI ditutup ambruk hingga 6,92% ke posisi harga Rp 6.050/saham dan menyentuh level ARB-nya kemarin. Sedangkan saham ARTO juga berakhir ambles 6,87% ke level Rp 10.850/saham dan juga menyentuh ARB.
Di saham BBHI, nilai transaksi sahamnya kemarin mencapai Rp 76,66 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 12,52 juta lembar saham. Namun, asing masih memburunya sebesar Rp 8,1 miliar di pasar reguler.
Sedangkan di saham ARTO, nilai transaksi sahamnya kemarin mencapai Rp 88,45 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 8,13 juta lembar saham. Asing melego saham ARTO sebesar Rp 649,23 juta di pasar reguler.
Selain empat saham big bank, saham blue chip lainnya juga masuk ke jajaran top losers kemarin, yakni saham emiten 'raja otomotif', PT Astra International Tbk (ASII).
Dari pergerakan sahamnya, ASII ditutup ambrol 6,93% ke level Rp 7.050/saham dan menyentuh level ARB-nya kemarin.
Nilai transaksi saham ASII kemarin mencapai Rp 576,69 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 81,09 juta lembar saham. Investor asing melepas saham ASII sebesar Rp 91,58 miliar di pasar reguler.
Selain beberapa saham blue chip, adapula saham emiten peritel fesyen yakni PT Matahari Department Store (LPPF) yang sahamnya anjlok 6,9% ke level Rp 5.400/saham.
Berikutnya ada saham emiten media periklanan digital yakni PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang longsor 6,98% ke posisi Rp 1.800/saham kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]