Porsi CASA Konsisten Meningkat, Biaya Dana BRI Makin Efisien

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
09 May 2022 15:50
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno
Foto: Dok BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terus meningkatkan porsi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA). Per kuartal I-2022, porsi CASA BRI mencapai 63,8% dengan nilai Rp 713,2 triliun.

Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu mengatakan dengan porsi CASA tersebut, biaya dana atau Cost Of Fund (CoF) perseroan berhasil ditekan menjadi 1,7%.

Dia mengungkapkan, BRI meningkatkan porsi CASA sejak 2017. Pada periode kuartal I-2017 porsi dana murah BRI sekitar 56,63% dengan nilai Rp 397 triliun.

"Hal ini membuktikan konsistensi BRI untuk mendorong kinerja ke depan. Secara berkelanjutan, kami akan terus meningkatkan dana murah sebagai sumber pendanaan. Dengan demikian, dapat memperbaiki struktur pendanaan dan struktur biaya dana sehingga menjadi lebih murah dan efisien," jelas Viviana dalam keterangan tertulis, Senin (9/5/2022).

Menurutnya, peningkatan porsi CASA merupakan bagian dari transformasi struktur liabilitas BRI untuk mendukung bisnis yang berkelanjutan. Di antaranya melalui transaction based product and services di segmen wholesale serta penguatan fitur dan transaksi keuangan melalui BRImo.

Selain itu, peningkatan dana murah tak terlepas dari optimalisasi BRI terhadap 130 juta nasabah perseroan. Strategi tersebut dilakukan melalui penyediaan produk CASA BRI yang lengkap serta produk Giro. Untuk tabungan, BRI memiliki Tabungan BRI BritAma, Simpedes dan Tabunganku.

"Ke depan, perseroan berupaya meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menciptakan kembali proses bisnis melalui AgenBRILink dan BRImo. Perseroan juga menyediakan platform pembayaran yang disesuaikan untuk menangkap potensi pertumbuhan baru melalui BRI Open API. Dalam rangka memperkuat sinergi dalam grup perseroan, BRI pun menangkap potensi likuiditas berdasarkan pada pasar komoditas melalui Pasar.id, dan rantai pembayaran komoditas," papar dia.

Viviana optimistis, BRI mampu meningkatkan porsi CASA, terlebih setelah bergabungnya PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ke dalam BRI Group melalui Holding Ultra Mikro (UMi). Pasalnya, PNM memiliki potensi 11,7 juta nasabah dan Pegadaian 15,8 juta nasabah.

Jumlah nasabah dari kedua entitas tersebut menjadi potensi yang besar untuk menabung atau membuka giro di BRI.

Terpisah, periset PT Verdhana Sekuritas Indonesia Nicholas Santoso dan Raymond Kosasih mengatakan, dengan menekan biaya dana tersebut, laba BRI secara konsolidasian diyakini akan meningkat ke depan.

Terlebih, CoF perseroan pada kuartal I-2022 merupakan rekor terendah dan turun 21 basis point secara tahunan. BRI pun memiliki likuiditas yang memadai untuk mendukung kinerja Pegadaian dan PNM yang diproyeksikan sebagai sumber pertumbuhan baru melalui Holding UMi.

"Kami pikir BRI sebagai bank induk memiliki likuiditas yang cukup besar sehingga dapat menekan biaya pendanaan untuk anak perusahaan Pegadaian dan PNM. Dengan demikian, bisa mengarah pada peningkatan konsolidasi profitabilitas untuk grup," tulis keduanya dalam publikasi riset yang diterbitkan belum lama ini.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis Proyeksi Pencapaian BRI Group Bakal Makin Mengkilap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular