Konglomerat Diprank IHSG, Kekayaan Menguap Kurang Dari Sehari

Tim Riset, CNBC Indonesia
09 May 2022 14:15
Pengusaha Boy Thohir saat memberi tanggapan kepada tim CNBC Indonesia di Kantor Adaro, Jakarta, Selasa (24/4) Boy Thohir merupakan putra dari salah satu pemilik Astra International Teddy Tohir. Dia juga seorang pengusaha yang sudah cukup lama berkecimpung di dunia bisnis. Dia menyelesaikan pendidikan MBA-nya di Northrop University Amerika Serikat. Boy Thohir dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses membawa Adaro Energy sebagai perusahaan batu bara terbesar di Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca-libur panjang lebaran, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada akhir perdagangan sesi pertama Senin (9/5/2022), terimbas berbagai sentimen buruk dalam dan luar negeri seminggu terakhir.

Dibuka terkapar di zona merah, IHSG terpantau makin anjlok hingga 4,01% pada pukul 10.06 WIB, sebelum akhirnya mampu memangkas sedikit koreksi pada penutupan sesi pertama yang ditutup melemah 3,88% ke level 6.948,31 dan masih berada di bawah level psikologis 7.000.

Nilai perdagangan turun ke Rp 15 triliun dengan melibatkan lebih dari 15 miliaran saham yang berpindah tangan sekitar 1 juta kali.

Mayoritas saham melemah yakni sebanyak 421 unit, sedangkan151 lain menguat dan 117 sisanya flat. Di sisi lain, investor asing mencetak pembelian bersih (net buy), senilai Rp 1,69 triliun.

Saham-saham yang melemah termasuk yang dimiliki oleh para taipan RI, yang pada akhirnya tentu membuat kekayaan mereka dari kepemilikan saham susut.

Berikut daftar beberapa taipan yang kekayaannya tergerus pada perdagangan hari ini.

Keluarga Hartono

Kekayaan keluarga Hartono lenyap sekitar Rp 30 triliun akibat perdagangan buruk pagi ini. Bank BCA (BBCA) yang merupakan emiten terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sahamnya terkoreksi 5,54% atau kapitalisasi pasarnya menguap Rp 55,51 triliun.

Keluarga Hartono yang merupakan pemilik dari PT Dwimuria Investama Andalan yang merupakan pengendali BCA dengan kepemilikan 55,94% mengalami penyusutan kekayaan mencapai Rp 31 triliun.

Tidak hanya BBCA, emiten Grup Djarum lainnya yang dikendalikan keluarga Hartono juga bernasib serupa dengan Sarana Menara Nusantara (TOWR) melemah 2,97% dan Supra Boga Lestari (RANC) menyentuh batas auto rejection bawah (ARB), terkoreksi 6,89%.

Keluarga Sariaatmadja

Konglomerat media yang mulai merambah ke sektor teknologi, Eddy Kusnadi Sariaatmadja, juga menyaksikan kekayaannya menguap pada perdagangan hari ini. Saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) ditutup ARB dengan kapitalisasi pasar berkurang Rp 12,63 triliun. Artinya Eddy yang menggenggam langsung 23% saham EMTK hartanya berkurang Rp 2,90 triliun dari perdagangan saham EMTK.

Sejatinya pengurangan kekayaan keluarga Sariaatmadja jauh lebih besar lagi, mengingat emiten lainnya yang tergabung dalam grup Emtek juga mengalami pelemahan signifikan. Saham SCMA hari ini ditutup melemah 5,51% ke level Rp 240/saham, adapun saham Bukalapak.com (BUKA) ditutup ARB 6,81%, turun ke harga Rp 356/saham. Sedangkan emiten RS yang dikendalikan, SAME, melemah 5,51%.

Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya

Emiten investasi milik Menteri Pariwisata RI Sandiaga Uno dan rekan bisnisnya Edwin Soeryadjaya, Saratoga Investama Sedaya (SRTG) melemah 3,85% atau kapitalisasi pasarnya lenyap Rp 1,90 triliun pada perdagangan hari ini. Sementara itu emiten tambang yang dikendalikan Grup Saratoga yaitu Merdeka Copper Gold (MDKA) melemah 5,66% atau kapitalisasi pasarnya menguap Rp 7,23 triliun.

Saratoga diketahui menguasai 17,38% saham MDKA, sedangkan Sandiaga Uno dan Edwin masing-masing diketahui memiliki 21,51% (2,92 miliar) dan 33,10% (4,49 miliar) saham SRTG. Artinya dari transaksi di kedua saham tersebut, kekayaan Sandiaga hari ini menguap sekitar Rp 679 miliar, sedangkan harta Edwin berkurang Rp 1,04 triliun.

Boy Thohir

Taipan pertambangan RI Garibaldi 'Boy' Thohir juga mengalami nasib serupa. Pelemahan ini terjadi di semua segmen portofolio bisnisnya, yang kini telah mencakup perusahaan teknologi.

Adaro Minerals yang mengalami reli gila-gilaan sejak awal tahun hari ini sempat mengalami ARB, meskipun akhirnya mampu memangkas kerugian perdagangan di angka -4,76% dengan kapitalisasi pasar berkurang Rp 5,31 triliun. Selanjutnya saham Adaro Energy (ADRO) juga melemah 3,59% atau valuasinya berkurang Rp 3,83 triliun.

Sementara itu saham di GOTO yang juga dimilikinya - meski angkanya tidak signifikan - kapitalisasi pasarnya berkurang Rp 19,97 triliun (-6,62%).

Sedangkan dua saham yang dimiliki secara langsung oleh Boy Thohir yakni Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) melemah 3,64% dan MDKA terkoreksi 5,66%. Dari MDKA saja yang sahamnya dimiliki 8,34%, kekayaan Boy Thohir telah menguap sekitar Rp 603 miliar.

Jumlah harta Boy Thohir yang berkurang akibat kurang semaraknya perdagangan hari ini pasti akan jauh lebih besar lagi, mengingat saham-saham lainnya yang telah disebutkan sebelumnya juga mengalami pelemahan signifikan hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar Modal Karam, Harta Taipan RI Ikut Tenggelam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular