Jebol ke Bawah 7.000, Ini Biang Kerok IHSG Koreksi Nyaris 4%

Putra, CNBC Indonesia
09 May 2022 09:58
Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/11/2020). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 3% lebih di awal perdagangan Senin (9/5/2022).

Pada pukul 09.54 WIB IHSG terpantau berada di level 6.958,922 atau terkoreksi 3,73%. IHSG sudah keluar dari level psikologis 7.000. Ada beberapa saham big cap yang membuat IHSG sampai drop signifikan.

Pertama ada saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang anjlok 6,62% dan harganya berada di Rp 254/unit.

Di posisi kedua ada saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang harganya drop 5,34% dan berada di Rp 4.610/unit.

Di posisi ketiga ada saham perbankan dengan nilai kapitalisasi pasar terbesar yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang harganya anjlok 4,92% ke Rp 7.725/unit.

Bursa saham domestik libur satu pekan penuh minggu lalu memperingati hari raya Idulfitri dan cuti bersama Lebaran.

Di saat bursa nasional libur, pasar keuangan global memang volatile akibat keputusan bank sentral AS The Fed yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps).

Pada perdagangan akhir pekan lalu, ceritanya berbeda. Bursa saham AS 'kebakaran' di mana indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,3%, S&P 500 terkoreksi 0,57%, dan Nasdaq Composite anjlok 1,4%. Nasdaq ditutup di posisi terendah sejak 2020.

"Sekarang, 95% sentimen penggerak pasar adalah suku bunga," ujar Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Saat suku bunga di Negeri Paman Sam naik, maka akan diikuti oleh imbal hasil (yield) obligasi pemerintah. Untuk tenor 10 tahun, yield US Treasury Bonds sudah menyentuh di atas 3%, sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 2018.

Anjloknya IHSG ditengarai karena adanya faktor jet lag setelah liburan panjang. Di sisi lain bulan Mei juga kurang mendukung untuk IHSG mencetak performa yang bagus secara historis.

Namun untuk hari ini, sentimen domestik yang akan mewarnai perdagangan adalah rilis inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

Inflasi Indonesia bulan April diprediksi naik 3,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021. Sementara itu pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022 diperkirakan tumbuh di atas 5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular