
THR Lewat! Saham Ini Bikin Kaya Raya Pas Libur Lebaran...

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus masuk dana asing (inflows) terpantau mengalir deras ke pasar saham Tanah Air di sepanjang tahun 2022. Sehingga, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menjadi juara 1 di Asia.
Meskipun, pekan ini IHSG atau Bursa saham Indonesia ditutup untuk merayakan libur lebaran 2022 yang dimulai 29 April hingga 6 Mei, tapi bursa saham Indonesia akan segara dibuka kembali pada Senin (9/5/2022).
Data perdagangan mencatat asing net buy di pasar reguler senilai Rp 59,62 triliun. Sementara itu di pasar negosiasi dan tunai asing net buy Rp 12,5 triliun.
Apabila ditotal, secara keseluruhan, maka net buy asing di seluruh pasar sejak awal tahun hingga 28 April 2022 (sebelum libur hari raya Idul Fitri) telah mencapai Rp 72,12 triliun.
Masuknya dana asing ke pasar saham dengan nilai jumbo tersebut memang terbilang rekor. Sebagai gambaran, di tahun 2019, total inflows asing mencapai Rp 49,2 triliun.
Namun, ketika Covid-19 melanda di tahun 2020, asing mencatatkan net sell jumbo di pasar saham senilai Rp 47,8 triliun. Pada tahun 2021, dengan adanya perbaikan ekonomi dan sentimen global yang cukup kondusif, investor asing mencatatkan net buy di pasar saham domestik mencapai hampir Rp 38 triliun.
Artinya, inflows dana asing selama 4 bulan ini sudah melampaui kinerja satu tahun dalam tiga tahun terakhir. Artinya, pasar Indonesia dinilai menarik oleh asing.
Data perdagangan mencatat ada empat saham yang diborong oleh asing sejak awal tahun 2022. Keempat saham tersebut merupakan saham big cap dan blue chip:
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) net buy Rp 10,7 triliun
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) net buy Rp 9,2 triliun
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) net buy Rp 5,8 triliun
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) net buy Rp 5,4 triliun
Dari keempat saham dengan bobot ke indeks yang besar tersebut, harga semua sahamnya naik lebih dari 10%. Saham BBNI memimpin penguatan dengan apresiasi 36,67% sepanjang tahun ini.
Kemudian di posisi runner up ada saham BBRI dengan kenaikan 18,49% secara year to date (ytd), baru di posisi ketiga ada TLKM dengan kenaikan 14,36% dan terakhir BBCA dengan apresiasi 11,30%.
Kenaikan harga saham-saham big cap ini turut mendongkrak kinerja indeks. IHSG sukses mencetak return 9,84% selama 4 bulan terakhir dan berhasil menduduki ranking 1 di kawasan Asia.
Sementara itu, ada enam saham yang dijual oleh asing sekitar Rp 1,249 triliun di sepanjang tahun 2022.
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) net sell Rp 838,2 miliar
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) net sell Rp 219,2 miliar
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) net sell Rp 78,8 miliar
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) net sell Rp 58,3 miliar
PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) net sell Rp 39,7 miliar
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) net sell Rp 25,3 miliar
Dari keenam saham tersebut, mayoritas harga sahamnya turun lebih dari 5%. Namun, saham ITMG masih menguat sebanyak 39,22%.
Saham SCMA memimpin pelemahan dengan terkoreksi 22,09% sepanjang tahun ini. Disusul oleh saham ACES dan SMGR melemah yang masing-masing sebanyak 18,36% dan 11,72%.
Selain itu, saham BUKA terkoreksi 11,16% dan saham UNVR melemah 5,35% di sepanjang tahun ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham Top Gainers dan Top Losers, Siapa Juara Cuan?