Wall Street Dibuka dalam Tekanan, Dow Jones Drop 400 Poin

Market - Arif Gunawan, CNBC Indonesia
06 May 2022 21:21
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP) Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada pembukaan perdagangan Jumat (6/5/2022), menyusul keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memangkas suku bunga acuannya secara agresif.

Indeks Dow Jones Industrial Average drop 400 poin (-1,4%) pada pembukaan pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB), dan 30 menit kemudian menjadi 268,44 poin (-0,81%) ke 32.729,53. Indeks Nasdaq melemah 100,42 poin (-0,82%) ke 12.217,27 sedangkan S&P 500 tertekan 34,36 poin (-0,83%) ke 4.112,51.

Indeks berisi saham unggulan AS tersebut kehilangan 1,000 poin dalam sehari, sementara indeks saham teknologi Nasdaq ambles 5%. Adapun indeks S&P 500 tertekan 3,56%, menjadi koreksi harian terburuk kedua sepanjang tahun 2022.

Koreksi pada Kamis ini memangkas habis reli pada Rabu yang terjadi setelah The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp). Bos The Fed Jerome Powell tak mengecualikan prospek kenaikan suku bunga lebih tinggi.

"Reli yang muncul di pasar obligasi dan saham dari kelegaan atas sikap The Fed yang kurang begitu hawkish pada Rabu berumur pendek," tulis perencana investasi Barclays Emmanuel Cau dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Meski tak ada kenaikan suku bunga acuan secara agresif, sebesar 75 bp mungkin dikecualikan dari rencana, implikasi siklus kebijakan pengetatan ke depan masih sangat hawkish, menurut Emmanuel. Jika inflasi tak segera berbalik melandai, bank sentral tak punya pilihan lain selain terus agresif.

Saham teknologi-yang secara historis paling terpukul oleh kenaikan suku bunga acuan, berguguran dipimpin saham perusahaan penyedia komputasi awan, e-retailers dan saham teknologi kakap lainnya. Saham Microsoft dan Amazon anjlok lebih dari 1%, sementara Netflix drop 2,5%.

Sepanjang pekan berjalan, S&P 500 tercatat masih menguat 0,4% sampai dengan Kamis. Demikian juga Dow Jones yang berpeluang menguat, sementara Nasdaq sudah tertekan 0,1%. Koreksi berjalan seiring dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun di atas 3,12%, atau pertama sejak 2018.

Slip gaji baru tercatat sebanyak 428.000 atau lebih baik dari ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones yang memperkirakan 400.000 slip gaji baru, atau sedikit di bawah capaian pada Maret sebanyak 431.000 unit. Angka pengangguran diperkirakan anjlok ,menjadi 3,5%, atau membaik dari posisi Maret sebanyak 3,6%.

Investor juga akan memantau pertumbuhan penggajian dan tenaga kerja untuk melihat efek inflasi terhadap pasar tenaga kerja.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Yield US Treasury Naik Lagi, Wall Street Dibuka di Zona Merah


(ags/ags)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading