
Dolar Lagi Tinggi, Kayaknya Rugi Pegang Emas

Pada pukul 06:03 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan emam mata uang utama dunia) berada di 103,465. Dalam sebulan terakhir, indeks ini menguat 4,51%.
Pada Kamis dini hari waktu Indonesia, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan hasil pertemuan Komite Pengambil Kebijakan (Federal Open Market Committee/FOMC). Pasar memperkirakan Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat akan kembali menaikkan suku bunga acuan.
Namun, bukan sembarang kenaikan, kali ini Federal Funds Rate akan dikerek secara agresif, yakni 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1%. Mengutip CME FedWatch, kemungkinan ke arah sana mencapai 99,6%.
![]() fed |
Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mendongkrak imbalan investasi aset-aset berbasis dolar AS, terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Pada 2 Mei 2022, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun ditutup di 2,979%. Ini adalah rekor tertinggi sejak 2018.
Nah, emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Jadi tidak heran kilau emas memudar, karena memegang emas sama saja kehilangan opportunity cost dalam berinvestasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/luc)[Gambas:Video CNBC]