Harga Perak Turun 8 Hari Beruntun, Masih Pegang atau Jual?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
02 May 2022 20:05
Petugas menunjukkan cincin perak di pasar mas Cikini, Senin, 22/11. Harga perak dunia turun pada perdagangan ini di tengah kebimbangan antara potensi inflasi yang lebih tinggi dan sikap The Fed yang menahan suku bunga. Harga perak di pasar spot tercatat US$ 15,0200/troy ons, turun 0,12% . Pantauan CNBC Indonesia di lokasi. Harga perak terpantau stabil Di toko Bukit Mas, harga perak dijual per-ring seharga Rp700 ribu. Di Toko Yossi berlian perak dijual per gram seharga Rp200 ribu.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Perhiasan Perak (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak dunia kembali turun pada perdagangan awal bulan hari ini. Ini jadi delapan hari beruntun aset safe heaven tersebut melemah.

Pada Senin (2/5/2022) pukul 17.25 WIB harga perak dunia di pasar spot tercatat US$ 22,67/ons, turun 0,31% dibandingkan dengan harga penutupan kemarin.

Sebelumnya, harga perak dunia merosot 6,47% sepanjang bulan April. Meskipun ada ketidakpastian ekonomi akibat eskalasi geopolitik Rusia-Ukraina, namun tekanan dari kenaikan suku bunga lebih besar.

Laju harga perak dibebani oleh ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang mendorong dollar index melonjak 5,38% ptp, tertinggi sejak 2002. Begitu juga imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS melonjak ke 2,82%, tertinggi sejak Desember 2018.

Apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga perak. Sebab, perak adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka perak jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan perak turun, harga pun terkoreksi.

Kenaikan yield juga sejatinya merupakan kabar buruk buat perak. Pasalnya, perak adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang perak, opportunity cost naik dibandingkan dengan memiliki obligasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(ras/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Masih Jadi Momok, Harga Perak Naik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular