
Balas Dendam! Harga Perak Naik 1,3% Siang Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak bangkit setelah melemah selama enam hari beruntun. Namun, sepanjang bulan ini harga perak telah jatuh 6,47% point-to-point (ptp).
Pada Jumat (29/4/2022) pukul 14:23 WIB harga perak dunia tercatat US$ 23,42/ons, melonjak 1,28% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Harga perak berhasil bangkit karena aksi beli investor memanfaatkan harga perak yang murah.
Namun, perak dunia merosot 6,47% ptp sepanjang April. Meskipun ada ketidakpastian ekonomi akibat eskalasi geopolitik Rusia-Ukraina, namun tekanan dari kenaikan suku bunga lebih besar.
Laju harga perak dibebani oleh ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed, yang mendorong dollar index melonjak 5,38% ptp, tertinggi sejak 2002. Begitu juga imbal hasil alias yield surat utang pemerintah AS melonjak ke 2,82%, tertinggi sejak Desember 2018.
Apresiasi dolar AS adalah sentimen negatif bagi harga perak. Sebab, perak adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka perak jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan perak turun, harga pun terkoreksi.
Kenaikan yield juga sejatinya merupakan kabar buruk buat perak. Pasalnya, perak adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Saat memegang perak, opportunity cost naik dibandingkan memiliki obligasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Omicron Masih Jadi Momok, Harga Perak Naik