IHSG Lagi Libur, Bursa Asia Dibuka Cerah Ikutan Wall Street
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik kembali dibuka menguat pada perdagangan Jumat (29/4/2022), mengikuti penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Kamis kemarin waktu AS.
Indeks Hang Seng dibuka naik tipis 0,06%, Shanghai Composite China menguat 0,62%, Straits Times Singapura melesat 0,82%, ASX 200 Australia juga naik tipis 0,05%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,27%.
Sementara untuk indeks Nikkei Jepang dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional. Terkhusus IHSG atau di Indonesia, libur hari ini merupakan cuti bersama libur panjang menjelang Idulfitri 1443 H.
Investor mengamati pergerakan saham teknologi di Asia-Pasifik, setelah saham-saham teknologi di AS ditutup cerah bergairah pada perdagangan kemarin.
Dari Korea Selatan, saham teknologi Samsung Electronics melesat nyaris 2%, sementara saham produsen chip SK Hynix melonjak 1%, dan saham Kakao naik 0,11%.
Saham pemasok Apple di wilayah tersebut juga akan dipantau oleh investor setelah raksasa teknologi itu memperingatkan adanya potensi kerugian sebesar US$ 8 miliar akibat kendala rantai pasokan.
Bursa Asia-Pasifik yang cenderung kembali cerah pada hari ini kembali mengikuti pergerakan bursa AS, Wall Street yang kembali menguat pada Kamis kemarin waktu AS, ditopang oleh saham-saham teknologi, utamanya Meta Platforms (induk usaha Facebook).
Indeks Dow Jones ditutup melonjak 1,85% ke level 33.916,39, S&P 500 melejit 2,47% ke 4.287,5, dan Nasdaq Composite yang kaya akan saham-saham teknologi terbang 3,06% ke posisi 12.871,53.
Saham Meta ditutup melonjak 17,6% menyusul kinerja keuangan yang positif, menandakan bahwa investor mulai melihat ada pemulihan di sektor teknologi. Saham Qualcomm melesat lebih dari 9%, berkat kinerja keuangan yang prima, sementara PayPal lompat sekitar 11%.
"Saat ini adalah musim rilis keuangan yang positif dan mendukung bagi pasar saham," tutur Victoria Fernandez, Kepala Perencana Pasar Crossmark Global Investments, dikutip CNBC International.
Adapun performa bursa saham pada Rabu lalu bergerak volatil, di mana indeks Nasdaq menyentuh level terendah di tahun 2022.
Wall Street bulan ini dalam tekanan di tengah kekhawatiran atas kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dan meningkatnya inflasi.
Meski investor cenderung optimis, tetapi ada kabar tidak menyenangkan dari rilis Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang anjlok pada kuartal pertama sebesar 1,4% (tahunan), atau jauh lebih buruk dari ekspektasi ekonom dalam survey Dow Jones yang memprediksi angka pertumbuhan sebesar 1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)