
Bursa Asia Bangkit Mengekor Wall Street, Kecuali Shanghai

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Kamis (28/4/2022), di mana investor mulai kembali 'menyerok' setelah pada perdagangan Rabu kemarin mengalami koreksi.
Indeks Nikkei Jepang dibuka naik 0,13%, Hang Seng Hong Kong menguat 0,47%, Straits Times Singapura bertambah 0,46%, KOSPI Korea Selatan melaju 0,63%, dan ASX 200 Australia terapresiasi 0,55%.
Sementara untuk indeks Shanghai Composite China dibuka melemah 0,57% pada perdagangan hari ini.
Dari Jepang, bank sentral (Bank of Japan/BoJ) akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan terbarunya pada hari ini yakni pada pukul 11:00 waktu setempat atau pukul 10:00 WIB.
Konsensus Tradingeconomics memperkirakan BoJ akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level rendah yakni di -0,1%.
Investor di Asia-Pasifik akan terus memantau perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di China.
Sebelumnya pada Selasa lalu, Presiden China Xi Jinping menyerukan upaya "habis-habisan" untuk membangun infrastruktur. Komentarnya tersebut muncul ketika China tengah menghadapi pandemi yang diklaim menjadi terburuk sejak awal pandemi pada Maret 2020 lalu.
Bursa Asia-Pasifik juga cenderung mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) yang sebagian besar berhasil berbalik arah (rebound) ke zona hijau, setelah sehari sebelumnya terkoreksi.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,19% ke level 33.301,93 dan S&P 500 menguat 0,21% ke posisi 4.183,96. Namun, indeks Nasdaq Composite masih terkoreksi meski koreksinya cenderung tipis, yakni turun tipis 0,01% ke level 12.488,93.
Sepertinya hawa technical rebound begitu kuat di Wall Street setelah terjadi koreksi besar pada perdagangan kemarin. Bahkan dalam sebulan terakhir, S&P 500 masih membukukan koreksi hingga lebih dari 7% secara point-to-point.
Investor cenderung memanfaatkan momentum 'harga murah' di Wall Street, sehingga mereka cenderung 'menyerok' saham-saham di AS.
Selain itu, pelaku pasar menyambut positif laporan keuangan sejumlah emiten yang moncer. Microsoft melaporkan pendapatan pada kuartal III tahun fiskal mereka yang berakhir Maret 2022 mencapai US$ 49,36 miliar. Naik 18,37% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dan berada di atas konsensus pasar yang memperkirakan di US$ 49,05 miliar.
Sementara pendapatan bersih ada di US$ 16,73 miliar dengan laba per saham (Earnings per Share/EPS) US$ 2,22. Naik dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu pendapatan bersih US$ 15,46 miliar dan EPS US$ 2,03. Konsensus pasar memperkirakan EPS Microsoft di US$ 2,19.
Laporan keuangan Visa, penyedia sistem pembayaran terbesar dunia, juga kinclong. Pendapatan bersih pada kuartal II tahun fiskal yang berakhir Maret 2022 adalah US$ 3,6 miliar atau EPS US$ 1,7. Di atas konsensus pasar dengan perkiraan EPS di US$ 1,65.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Perdana di 2024, Bursa Asia Dibuka Beragam
