Top Gainers-Losers

Beda Nasib Saham IPO, WINR Masuk Top Gainers-SICO Top Losers

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
28 April 2022 06:50
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada perdagangan Rabu (27/4/2022) kemarin, di mana investor asing yang biasanya masuk ke saham-saham RI dengan nilai jumbo namun kemarin hanya mencetak tipis-tipis saja.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,49% ke level 7.196,76. IHSG konsisten berada di zona merah sepanjang perdagangan kemarin. IHSG juga sudah resmi keluar dari level psikologis 7.200.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 17 triliun dengan melibatkan 26 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 280 saham menguat, 250 saham melemah, dan 165 saham mendatar.

Investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) hanya sebesar Rp 152,16 miliar di pasar reguler jelang libur panjang hari raya Idulfitri 2022.

Di tengah lesunya IHSG kemarin, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten properti yang resmi melantai di bursa pada perdagangan Senin lalu, yakni PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR) masih bertengger di posisi pertama di mana harganya kembali meroket hingga 32,97% ke level harga Rp 242/saham.

Dengan ini, maka saham WINR mencetak rekor dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) selama tiga hari beruntun. Dalam tiga hari terakhir, saham WINR sudah melonjak hingga 142%.

Nilai transaksi saham WINR pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 378,17 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 1,83 miliar lembar saham. Namun, investor asing kembali melepas saham WINR sebesar Rp 177,47 juta di pasar reguler.

Dalam penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) yang sudah dilakukan, WINR melepas sebanyak 1,5 miliar saham kepada publik. Besaran saham itu setara dengan 28,65% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan.

Dana yang diperoleh dari hasil IPO sebesar Rp 150 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO. Nantinya, WINR akan menggunakan dana sekitar Rp100 miliar untuk membeli tanah seluas sekitar 10 hektar di wilayah kota Batam.

Sisanya, sekitar Rp 30 miliar dana untuk membeli tanah di wilayah Bogor seluas sekitar 7.000 meter.

Sementara itu, saham emiten penyedia dunia metaverse yakni PT WIR Asia Tbk (WIRG) kembali masuk ke jajaran top gainers kemarin, setelah sempat masuk ke jajaran top losers pada Selasa lalu.

Saham WIRG sendiri ditutup melesat 15,35% ke posisi harga Rp 1.165/saham. Nilai transaksi saham WIRG pada perdagangan kemarin mencapai Rp 665,98 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 652,52 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi kembali saham WIRG sebesar Rp 84,25 juta di pasar reguler.

Pada perdagangan sesi I kemarin, saham WIRG sempat ambruk hingga 7% ke level Rp 940/saham. Namun pada perdagangan sesi II tepatnya pukul 14:00 WIB, saham WIRG kembali bangkit dan pada akhirnya berhasil ditutup melonjak lebih dari 15%.

Jika ditotal sejak debut perdananya hingga kemarin, saham WIRG sudah mencetak ARA sebanyak 7 kali dan mencetak ARB selama lima hari beruntun hingga Selasa lalu.

Sejak awal resmi melakukan penawaran saham perdana (IPO) di harga Rp 168/unit, saham WIRG memang sempat tampil 'perkasa'.

Bahkan, pihak BEI sempat melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham WIRG pada Senin pekan lalu (18/4) lantaran terjadinya lonjakan harga yang signifikan.

Asal tahu saja, dalam IPO, WIRG menawarkan saham di harga Rp 168/unit dan meraih dana segar Rp 431,89 miliar.

Selain beberapa saham menjadi top gainers, ada juga beberapa saham yang menjadi top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten karoseri truk yakni PT Harapan Duta Pertiwi Tbk (HOPE) menjadi saham pertama yang masuk ke jajaran top losers kemarin, di mana harganya ambles 6,99% ke posisi harga Rp 173/saham. Saham HOPE pun menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham HOPE pada perdagangan kemarin mencapai Rp 573,63 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 3,32 juta lembar saham. Saham HOPE sendiri sudah masuk ke jajaran top losers sejak Selasa lalu.

Sebelumnya pada 21 April lalu, BEI melakukan suspensi (penghentian sementara) perdagangan saham & waran seri I saham HOPE. Namun sehari setelahnya, BEI melepas status suspensi saham HOPE.

Setelah sempat disuspensi, harga sahamnya pun mulai mengalami koreksi, di mana pada Jumat pekan lalu, saham HOPE pun sempat masuk ke jajaran top losers.

Sebelum dilakukan suspensi, harga saham HOPE memang melonjak luar biasa. Sebelum dilakukan suspensi, dalam sebulan terakhir harganya sudah melesat hingga 201,41%. Setelah dilakukan suspensi, harga sahamnya dalam sebulan terakhir masih melesat di atas 150%.

Selain itu, ada pula saham emiten yang bergerak di bidang kompresor yakni PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) yang harganya ambruk 6,67% ke posisi harga Rp 168/saham.

Nilai transaksi saham SICO pada perdagangan kemarin mencapai Rp 1,5 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 8,62 juta lembar saham.

Padahal pada Selasa lalu, saham SICO sempat masuk ke jajaran top gainers dan menduduki posisi ke-3. Namun, pada akhirnya saham SICO masuk ke jajaran top losers kemarin.

Usai sekali ditutup menguat pada debut perdananya pada 8 April lalu, saham SICO anjlok selama 10 hari beruntun. Hanya pada Selasa lalu saja saham SICO kembali bangkit.

Sebelumnya, pihak bursa pun telah menginformasikan bahwa telah terjadi penurunan harga saham SICO yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," jelas BEI dalam keterangan tertulisnya, dikutip CNBC Indonesia, Senin (25/4/2022) lalu.

Informasi terakhir mengenai SICO adalah informasi pada 7 April 2022 yang dipublikasikan melalui website BEI terkait pencatatan saham dari penawaran umum.

Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham SICO tersebut, bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham tersebut.

Oleh karena itu, BEI mengimbau, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban Perusahaan Tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja Perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.

Selain itu, kata bursa, investor juga perlu mengkaji kembali rencana aksi korporasi (corporate action) Perusahaan Tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular