Analisis Teknikal

Awas IHSG Kena Longsor Susulan di Hari Terakhir Sebelum Libur

Putra, CNBC Indonesia
Kamis, 28/04/2022 07:00 WIB
Foto: Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan saham. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,49% pada perdagangan Rabu (27/4/2022).

IHSG konsisten berada di zona merah sepanjang perdagangan kemarin. IHSG juga sudah resmi keluar dari level psikologis 7.200.

Asing yang biasanya masuk ke saham-saham RI dengan nilai jumbo kali ini hanya net buy tipis senilai Rp 152,2 miliar jelang libur panjang hari raya Idulfitri 2022.


Bursa saham Asia cenderung variatif. Indeks Shanghai Composite melesat 2,49% dan memimpin penguatan di bursa saham kawasan Asia Pasifik.

Jelang libur Lebaran, pasar keuangan domestik mendapatkan sentimen positif. Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's merevisi outlook atau prospek peringkat utang Indonesia dari negatif menjadi stabil, yaitu 'BBB/A-2'. Hal ini menyusul prospek ekonomi Indonesia yang semakin menjanjikan ke depan.

Sebelumnya, lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB/outlook negatif pada 22 April 2021.

Prospek yang stabil mencerminkan ekspektasi S&P bahwa pemulihan ekonomi Indonesia akan berlanjut selama dua tahun ke depan.

Lantas bagaimana pergerakan IHSG pada Kamis (28/4/2022), yang merupakan hari terakhir perdagangan saham sebelum libur panjang Idulfitri 2022? 

Analisis Teknikal

Foto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG kemarin dan indikator BB, tampak bahwa indeks cenderung bergerak downtrend mendekati level support terdekat.

Selanjutnya pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

RSI cenderung turun ke level 56,06 yang cenderung menunjukkan indikasi penguatan momentum jual.

Dari sisi indikator lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 mulai tampak akan memotong garis EMA 26 dari atas yang dapat mencerminkan adanya potensi pembalikan arah dari uptrend-nya.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 7.184. Apabila level ini berhasil tertembus, level support IHSG selanjutnya berada di 7.100.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat