Analisis Teknikal

Ramalan Teknikal IHSG: Berpotensi Menguji Support

Putra, CNBC Indonesia
27 April 2022 08:15
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan pergerakan yang volatil kemarin.

Setelah tertekan di zona merah di sepanjang perdagangan, IHSG sukses mencatatkan penguatan pada penutupan.

IHSG ditutup menguat 0,22% di level 7.232,15. Indeks sukses rebound sejak sesi II dibuka. Adanya inflow asing bernilai jumbo juga menjadi katalis positif untuk IHSG. Di pasar reguler asing mencatatkan net buy senilai Rp 1,08 triliun.

Penguatan IHSG terbilang biasa-biasa saja jika dibandingkan dengan gerak indeks saham bursa kawasan Asia lain.

Indeks saham Vietnam memimpin penguatan di kawasan regional Asia Tenggara dan Asia Pasifik setelah menguat 2,32%.

Sementara itu IHSG hanya menempati ranking 3 di kawasan regional ASEAN dan 7 di Asia Pasifik.

Untuk pergerakan IHSG hari ini sentimen dari bursa New York (Wall Street) masih akan mewarnai jalannya perdagangan.

Dari dalam negeri sentimen juga datang dari kebijakan pemerintah yang memutuskan melarang ekspor produk bahan baku pembuat minyak goreng saja yaitu RBD Palm Olein sementara untuk produk CPO tetap diperbolehkan untuk diekspor.

Pelarangan produk RBDpalm olein ini berlaku pada nomor HS 15119036, 15119037, dan15119039. Jangka waktu kebijakan sampai berlakunya harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter, saat ini harganya masih di atas angka tersebut.

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisa berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG kemarin dan indikator BB, tampak bahwa indeks masih bergerak di rentang support dan resisten terdekat.

Namun ekor dari pola candle IHSG yang panjang mencerminkan volatilitas transaksi yang tinggi.

Selanjutnya pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI cenderung turun tak banyak bergerak dan terakhir berada di 60,34.

Dari sisi indikator lain yakni Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 tampak sudah memotong garis EMA 26 dari atas yang dapat menjadi sinyal adanya potensi pembalikan arah dari uptrend-nya.

Untuk perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 7.175. Apabila level ini berhasil tertembus, level support IHSG selanjutnya berada di 7.020. Sementara untuk resisten terdekat di 7.329.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular