Wow! Ada Transaksi Jumbo Saham TBIG Rp 21,3 T

Putra, CNBC Indonesia
26 April 2022 13:12
Tower Bersama Siap Stock Split Saham 1:5 (CNBC Indonesia TV)
Foto: Tower Bersama Siap Stock Split Saham 1:5 (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) kembali ditransaksikan di pasar negosiasi dengan nilai jumbo sebesar Rp 21,3 triliun.

Saham TBIG ditransaksikan di pasar negosiasi sebanyak 4x. Tiga dari empat transaksi dilakukan antar investor asing. Sementara satu transaksi dilakukan antara investor asing dengan investor domestik.

Transaksi pertama dilakukan pada 09:00:36 antar investor asing dengan sebanyak 3.232.000 lot di harga Rp 3.200/saham. Nilai transaksi mencapai Rp 1,03 triliun.

Transaksi kedua dilakukan pada 09:00:38 antara investor asing sebagai pembeli dan investor domestik sebagai penjual.

Sebanyak 56.571.492 lot saham berpindah tangan dalam transaksi ini di harga Rp 3.200. Nilai transaksi mencapai Rp 18,1 triliun.

Selanjutnya transaksi ketiga dan keempat dilakukan oleh investor asing dengan jumlah lot sama yaitu 3.363.046 di harga Rp 3.200/saham. Nilai transaksi kumulatif Rp 2,15 triliun.

Jika ditotal nilai transaksi saham TBIG di pasar negosiasi mencapai Rp 21,29 triliun dengan asing net buy senilai Rp 18,1 triliun.

Hingga sesi I perdagangan hari ini, Selasa (26/4/2022), harga saham TBIG terpantau melemah 0,97% di level Rp 3.050/saham.

Saham TBIG ditransaksikan di rentang Rp 3.030 - Rp 3.110 per saham sebanyak 1.975 kali.

Sebagai informasi, saham TBIG saat ini dikuasai oleh SRTG lewat anak usahanya yaitu PT Wahana Anugerah Sejahtera sebesar 34,23% dan Provident Capital 22,22%.

Belum lama ini perusahaan tower terbesar di AS yakni American Tower (ATC) dirumorkan bakal melakukan akuisisi TBIG dan melaksanakan proses tender offer.

ATC berencana untuk menjadi pemegang saham mayoritas di TBIG dengan total kepemilikan sebesar 73,19% secara bertahap. Apabila pemegang saham lama melepas kepemilikannya lewat tender offer, maka bisa dikatakan ini bisa menjadi salah satu exit strategy untuk SRTG.

Untuk diketahui, TBIG berhasil membukukan kinerja yang solid di sepanjang tahun 2021. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin (21/3/2022), pendapatan TBIG meningkat 15,99% secara tahunan atau year-on-year (yoy), dari Rp 5,33 triliun di akhir 2020 menjadi Rp 6,18 triliun pada 2021.

Bersamaan dengan meningkatnya pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp 1,47 triliun, dari Rp 1,09 triliun pada tahun sebelumnya.

Meski beban meningkat, laba kotor perseroan juga tercatat naik di 2021. Emiten berkode saham TBIG ini membukukan laba kotor sebesar Rp 4,7 triliun, naik 11,15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,23 triliun.

Meningkatnya laba bruto perseroan ini turut mengerek laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 1,55 triliun di 2021. Jumlah ini naik 53,42% dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp 1 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Emiten Sandiaga Uno Rilis Obligasi Rp 1,5 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular