Review

Dari Hartono Hingga Hermanto, Taipan RI Kipas-Kipas Dividen

Feri Sandria, CNBC Indonesia
26 April 2022 03:50
Instagram @htanoko
Foto: Instagram @htanoko

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu manfaat menjadi investor saham adalah peluang memperoleh dividen yang dibagikan atas laba yang berhasil dikumpulkan perusahaan.

Bagi investor ritel kecil, dividen memang bisa dianggap 'remah-remah', tapi bagi investor kakap angka tersebut bisa mencapai ratusan miliar bahkan triliunan rupiah.

Musim dividen sudah dimulai, beberapa perusahaan seperti emiten perbankan bahkan telah selesai membayarkan hak investor tersebut. Beberapa akan segera jatuh tempo, dan sebagian lainnya masih belum mengumumkan jadwal pasti terkait dividen - jika perusahaan memutuskan untuk membaginya.

Berikut ini adalah beberapa taipan RI yang memperoleh dividen jumbo atas kepemilikan sahamnya di berbagai perusahaan.

Keluarga Hartono dari Bank Central Asia (BBCA)

Bank BCA telah selesai membayarkan dividen senilai total Rp 14,79 triliun atau Rp 120 per lembar saham kepada para investor pada 19 April 2022. Sebelumnya, BBCA juga telah membagikan dividen interim tahun buku 2021 sebesar Rp 25 per saham pada 7 Desember 2021.

Dengan demikian, total dividen untuk tahun buku 2021 adalah Rp 17,87 triliun atau Rp 145 per lembar saham.

Artinya keluarga Hartono dan pihak lain yang terafiliasi dengan PT Dwimuria Investama Andalan sebagai pengendali dan pemegang 54,94% saham BBCA akan memperoleh dividen di kisaran Rp 9,82 triliun.

Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya dari Saratoga Investama Sedaya (SRTG)

SRTG bakal membagikan dividen tunai tahun buku 2021. Nilainya mencapai Rp 814 miliar atau Rp 60 per saham, lompat 173% dibanding dividen tahun buku 2020, Rp 298 miliar.

Sandiaga Uno diketahui memiliki 21,51% atau setara 2,92 miliar saham SRTG, artinya estimasi cuan Sandi dari dividen Saratoga mencapai Rp 175,2 miliar.

Sementara itu, Edwin Soeryadjaya yang memiliki 4,49 miliar saham (33,10%), meraup cuan yang lebih besar, dengan angkanya berada di kisaran Rp 269,5 miliar.

Wijono dan Hermanto Tanoko dari Avia Avian (AVIA)

Produsen cat asal Surabaya baru saja mengumumkan akan membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham sebesar Rp 1,2 triliun atau sekitar 83,3% dari laba bersih tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp 1,4 triliun.

Jumlah tersebut termasuk dividen interim yang telah dibayarkan sebelumnya sebesar Rp 700 miliar. Artinya masih ada Rp 500 miliar lagi yang siap untuk ditebar. Secara total, dividen yang dibagikan adalah sebesar Rp 20,55 per saham dari laba bersih tahun 2021.

Sulit menghitung secara pasti seberapa besar keluarga Tanoko meraup cuan dari dividen tahun lalu, mengingat lebih dari setengahnya telah dibagikan sebelum saham perusahaan resmi diperdagangkan publik pada 8 Desember 2021 lalu.

Akan tetapi menggunakan data kepemilikan saham terbaru total yang diperoleh keluarga Tanoko mencapai Rp 829,08 miliar. Angka tersebut bisa jadi lebih besar mengingat sebelum terdilusi akibat IPO, kepemilikan saham keluarga Tanoko sedikit lebih besar.

Secara spesifik Hermanto Tanoko dan keluarga yang menguasai 22,67 miliar saham AVIA (36,60%) lewat PT Tancorp Surya Sentosa memperoleh estimasi cuan Rp 439,2 miliar.

Sedangkan Wijono Tanoko dan keluarga yang menguasai 20,13 miliar saham AVIA (32,49%) lewat PT Wahana Lancar Rezeki yang juga merupakan pengendali perusahaan, diperkirakan mampu memperoleh cuan di kisaran Rp 389,9 miliar. 

Prajogo Pangestu dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA)

Chandra Asri mengumumkan penetapan dividen tunai senilai total US$ 76 juta atau setara dengan Rp 1,09 triliun (asumsi kurs Rp 14.350/US$).

Dividen yang ditetapkan tersebut setara dengan 50% laba bersih tahun buku 2021 dan termasuk pembagian dividen interim sebesar US$ 65 juta yang telah dibayarkan pada 16 Juli 2021 lalu.

Artinya masih ada US$ 11 juta lagi yang akan dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham pada 20 Mei mendatang, dengan cum date jatuh hari Selasa ini (26/4).

Prajogo Pangestu diketahui memiliki secara langsung 7,78% saham TPIA, selain itu ia juga memiliki kepemilikan tidak langsung lewat Barito Pacific (BRPT) yang menggenggam 34,63% saham TPIA.

Prajogo Pangestu merupakan pengendali BRPT dan menguasai 70,86% saham perusahaan. Artinya secara total, Prajogo menguasai sekitar 32,31% saham TPIA baik itu secara langsung maupun tidak langsung.

Dengan kepemilikan sebesar itu, estimasi total dividen yang diperoleh Prajogo untuk tahun buku 2021 berada di kisaran US$ 24,56 juta atau setara dengan Rp 352,47 miliar.

Anthoni Salim dari Indofood

Anthoni Salim memang memiliki bisnis yang terdiversifikasi, mulai dari teknologi, perbankan, perkebunan hingga teknologi. Akan tetapi namanya melekat kuat dengan Grup Indofood, yang kebetulan juga rajin menebar dividen.

Hingga saat ini, baik Indofood Sukses Makmur (INDF) maupun Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) belum mengumumkan besaran dividen yang akan dibagikan.

Akan tetapi sebelum pandemi kedua perusahaan tersebut membagikan nyaris setengah dari total laba bersih kepada investor, angka tersebut turun ke kisaran 38% pada tahun buku 2020.

First Pacific Investment Management Limited yang merupakan pengendali dari INDF dan ICBP diketahui dimiliki oleh First Pacific Company Ltd yang diperdagangkan di bursa Hong Kong.

Dalam laporan tahunan 2021, Anthoni Salim diketahui menguasai sekitar 45% saham perusahaan. Artinya secara tidak langsung ia juga menguasai 45% saham di pengendali INDF.

First Pacific Investment Management Limited yang merupakan pengendali INDF memiliki 50,07% saham perusahaan tersebut. Sedangkan INDF yang merupakan pengendali ICBP menguasai 80,53% saham perusahaan.

Artinya secara tidak langsung, Anthoni Salim memiliki 22,53% saham INDF dan 18,14% saham ICBP secara tidak langsung.

Laba INDF tahun lalu tercatat sebesar Rp 7,64 triliun, sedangkan ICBP mencapai Rp 6,39 triliun.

Jika diasumsikan kedua perusahaan akan membagikan dividen dengan nilai serupa tahun buku 2020 di angka 38%, maka dividen yang dapat diraih Salim dari INDF berkisar Rp 654 miliar, sedangkan dari ICBP berkisar 440 miliar.

Artinya secara total estimasi dividen Anthoni Salim dari duo Indofood diperkirakan mencapai Rp 1,09 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular