Jadi Emiten ke-19 Tahun Ini, Indo Boga Yakin Ekonomi RI Pulih
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indo Boga Sukses Tbk (IBOS) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Senin (25/4/2022), dan menjadi emiten ke-19 pada tahun ini atau emiten ke-785 yang tercatat di BEI.
IBOS telah merampungkan masa penawaran umumnya dengan mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed 17,1X. Direktur Utama IBOS Edi Nugroho mengucapkan rasa syukur, karena IPO berhasil dan berjalan dengan lancar.
Harapannya dengan melantainya IBOS di Bursa Saham, IBOS dapat makin meraih peluang-peluang yang lebih besar ke depan.
"Tentunya IBOS yang bergerak di sektor industri food and beverage akan turut mengalami pertumbuhan yang terus meningkat sejalan dengan kondisi perekonomian yang kian membaik. Apalagi kinerja IBOS setelah IPO akan diiringi dengan era kebangkitan bisnis restoran saat ini," ungkap Edi dikutip dari siaran pers, Senin (25/4/2022).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia telah terdapat perbaikan PDB per kapitanya, di tahun 2021 ketimbang tahun 2020.
Meski sempat kembali tertekan pada kuartal ketiga 2021 akibat pandemi Covid-19 varian Delta, namun pertumbuhan ekonomi tahun lalu berhasil mencatat angka positif di 3,69% secara tahunan. Kondisi di tahun 2022 diperkirakan akan terus membaik.
"Dengan meningkatnya PDB per Kapita Indonesia, maka secara garis besar konsumsi masyarakat akan meningkat, termasuk sektor hotel, restoran dan cafe," imbuh Edi.
Edi menambahkan ekspektasi peningkatan konsumsi tahun ini juga tercermin dari kebijakan pemerintah pada April 2022, yang telah mengizinkan Mudik Idulfitri 2022 dilakukan masyarakat.
Sekitar 85 juta penduduk diperkirakan akan ambil bagian dari rutinitas di Hari Raya Lebaran tahun ini. Hal ini mengindikasikan membaiknya tren perjalanan ke depannya, dengan berangsur membaiknya situasi pandemi Covid-19 yang juga berpeluang menjadi endemi pada tahun ini.
Menurut Edi ini akan berdampak bagus bagi perseroan untuk lebih mendongkrak kinerja ke depan. Adapun tahun lalu meski perseroan terdampak pandemi, IBOS terbukti masih sehat dan mencetak kenaikan laba tinggi di tahun buku 2021.
Selain itu, menurut salah satu Penjamin Emisi Perseroan Amir S Samirin selaku Direktur Investment Banking NH Korindo Sekuritas Indonesia mengatakan perseroan adalah salah satu Perusahaan tbk terbesar di Yogyakarta. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian keuangan yang diperoleh Perseroan sejak berdiri.
"Itu bukan hal yang mudah didapatkan di periode pandemi yang lalu di saat banyak perusahaan malah jatuh. Hal ini membuat keyakinan kami sebagai underwriter dalam mengantarkan Perseroan melantai di Bursa Efek Indonesia," ujarnya.
Pada 2021 lalu perseroan mencatat mampu mencetak kenaikan laba menjadi sebesar Rp 8,64 miliar. Capaian ini naik 104% apabila dibandingkan dengan capaian di tahun 2020 sebesar Rp 4,2 miliar. Sedangkan di tahun 2019 laba komprehensifnya hanya Rp 4,23 miliar.
Tingginya pertumbuhan laba tersebut ditopang dari kenaikan pendapatan perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 67,34 miliar. Catatan ini juga naik Rp 14,03 miliar atau sebesar 26% apabila dibandingkan dengan pendapatan 2020 sebesar Rp 53,30 miliar.
Dalam IPO saham, Perseroan menawarkan sebanyak 1.607.360.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 25 per saham atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dengan harga penawaran Rp 100 per saham.
Jumlah seluruh nilai penawaran umum adalah Rp 160,73 miliar. Perseroan mencatat pada akhir masa penawaran, total seluruh pemesanan saham
masyarakat yang masuk mencapai Rp 545 miliar dari saham yang ditawarkan yang hanya sebesar Rp 160,7 miliar.
Perseroan juga menerbitkan sebanyak 803.680.000 waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 12,5% dari total jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh.
Dengan masa exercise waran menjadi saham mulai bulan ke 6 hingga bulan ke 24 sejak listing perdana hari ini. Adapun harga pelaksanaan waran yakni sebesar Rp 180.
(vap/vap)