Punya Potensi Besar, Generasi Milenial Topang Kinerja BTN

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
25 April 2022 10:33
BTN
Foto: BTN

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasabah segmen milenial menopang kinerja positif PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dalam tiga tahun terakhir. BTN fokus ke segmen ini karena potensi pasarnya sangat menjanjikan. Mereka adalah nasabah usia produktif, memiliki daya beli tinggi dan membutuhkan rumah tinggal.

Bank BUMN spesialis pada kredit perumahan ini telah menyalurkan KPR baru sebesar Rp7,5 triliun kepada segmen milenial pada kuartal I-2022. Nilai tersebut setara dengan 90% dari total kredit baru yang tercatat Rp8,3 triliun.

"Segmen milenial menjadi salah satu pendorong laju pertumbuhan kredit BTN. Permintaan kredit dari segmen ini terus meningkat dengan kualitas sangat baik," ujar Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo, dalam paparan kinerja Kuartal I-2022 pada Jumat (22/4/2022).

Kinerja tersebut menambah portofolio KPR BTN kepada segmen milenial menjadi Rp66,7 triliun, terhitung sejak 2019. Adapun jumlah rumah milenial yang dibiayai sebanyak 388.424 unit.

Tahun

Subsidi

Non Subsidi

Total

2019

115.825

28.430

144.255

2020

98.025

17.338

115.363

2021

101.579

27.227

128.806

Total

315.429

72.995

388.424

Generasi milenial atau generasi Y adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1980 hingga tahun 1995 pada saat teknologi telah maju. Mereka tumbuh di dunia yang telah mahir menggunakan media sosial dan juga smartphone sehingga otomatis mereka adaptif terhadap tiap perubahan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ada sekitar 81 juta jiwa generasi milenial di Indonesia. Hal ini merupakan potensi yang besar bagi BTN, karena sebagian dari generasi milenial belum memiliki rumah. Mereka memiliki daya beli tinggi dan berada di rentang usia produktif.

BTN tak tinggal diam melihat potensi ini dengan mendukung 100 proyek perumahan milenial yang tersebar di berbagai wilayah, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan Batam. Dari 100 proyek itu, 62 di antaranya merupakan proyek rumah tapak dan 38 adalah apartemen dan rumah susun. "Total potensi dari 100 proyek perumahan milenial adalah KPR senilai Rp15,8 triliun," ujar Haru.

Haru menjabarkan BTN memiliki strategi khusus untuk mendekati generasi milenial, yang dikenal sangat mahir dalam teknologi, termasuk penggunaan smartphone. Strateginya adalah penawaran KPR dilakukan secara online melalui aplikasi BTN properti, KPR BTN Gaess for millenials, dan KPR BTN HITS (Hijrah to Syariah) for Millenials.

Bagi BTN, digitalisasi membawa dua dampak sekaligus. Pertama, memperluas akses pasar. Kedua, membuat penyaluran kredit menjadi lebih efisien dan lebih cepat. "KPR online memangkas proses persetujuan kredit secara signifikan. KPR yang mudah diakses dan proses yang ringkas merupakan harapan konsumen masa kini, yakni anak anak muda yang tumbuh dan berkembang bersama teknologi," kata Andi Nirwoto, Direktur IT BTN, pada kesempatan sebelumnya.

BTN mengidentifikasi jenis properti yang disukai generasi milenial, yakni dekat dengan layanan transportasi umum biasanya berkisar 5 km dari sarana transportasi ke urban area. Berikutnya, lokasi perumahan di pinggir atau di batas kota.

Generasi milenial juga senang dengan perumahan yang dekat dengan fasilitas olah raga jogging track, dan kolam renang. Memiliki ketersediaan klinik, apotek, pusat perbelanjaan, dan taman. Juga mayoritas harga rumahnya berkisar dari Rp 200 juta hingga Rp 400 juta.

Sebagai informasi, BTN meraih laba bersih Rp774,4 miliar pada kuartal I-2021, tumbuh 23,9% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan laba BBTN ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) BTN sebesar 28,8% secara tahunan, dari Rp 2,77 triliun menjadi Rp 3,57 triliun. Adapun rasio net interest margin (NIM BTN juga mengalami kenaikan dari 3,31% pada Kuartal I-2021 menjadi 4,29% di Kuartal I-2022.

Sepanjang periode Januari-Maret 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp 277,13 triliun, meningkat 6,04% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 261,34 triliun. Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal 1-2022. Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp248,57 triliun.

"Kami memacu kredit dengan sangat memperhatikan prinsip kehati-hatian. Maka itu, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kami terus membaik. NPL Gross di level 3,6%, lebih rendah dari sebelumnya di level 4,25%, Sedangkan NPL Nett sebesar 1,28%, turun dari posisi 1,94%," kata Haru.

Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Haru mengungkapkan pada kuartal 1-2022 perolehan DPK Bank BTN mencapai Rp 290,53 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp 128,26 triliun naik sebesar 13,85% dibandingkan akhir Maret 2021 sebesar Rp 112,66 triliun.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta menilai PBV BTN dibawah 1X menunjukkan saham ini masih undervalue dan menjadi opportunity buat investor untuk membeli saham BBTN. "Jadi,selain karena kinerjanya yang meningkat, dari sisi PBV juga sangat menarik," kata Muhammad Nafan Aji Gusta.

Sebagai pembanding, saham BBNI telah menguat 28% selama 3 bulan terakhir, BMRI menanjak 16,03% dan BBTN baru meningkat 2,33% pada periode yang sama. Harga BBNI menikmati kenaikan tinggi setelah mengumumkan transaksi Bank Mayora untuk kemudian dikonversi menjadi bank digital. Begitu juga BMRI, harganya terus naik setelah rebranding Livin dan Kopra untuk bersaing di bisnis bank digital.

Katalis positif lainnya adalah rencana BTN menambah modal melalui penerbitan saham baru dengan skema rights issue. Tambahan modal ini membuat rasio kecukupan modal meningkat menjadi di atas 25% sehingga memberi ruang lebih besar bagi BBTN dalam menjalankan agenda pemerintah di pengadaan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Dan tidak menutup kemungkinan, tambahan modal memampukan BTN untuk tumbuh secara anorganik melalui akuisisi. "Agenda Rights issue sangat penting dan membawa BTN ke level lebih tinggi. Dan ini sebagai peluang buat BTN untuk ekspansif ditengah kebangkitan sektor properti," kata tambah Direktur PT Ekuator Swarna Investama dan Ketua Bidang Pendidikan, Hans Kwee.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rights Issue, Laba BTN Moncer Hingga November 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular