Bos Sawit, Harga CPO Naik Nih! Siap-Siap Permintaan Juga Naik

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Kamis, 21/04/2022 09:43 WIB
Foto: REUTERS/Samsul Said

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali naik di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Kamis (21/4/2022). Namun, permintaan pada CPO di masa depan diproyeksi akan bertambah, apa pemicunya?

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 08:20 WIB harga CPO dibanderol di level MYR 6.340/ton atau naik tipis 0,51%.

Dengan begitu, harga CPO berhasil membukukan kenaikan, meski tipis saja sebanyak 0,83% secara mingguan dan melesat 58,94% secara tahunan.


Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai harga CPO hari ini akan naik di kisaran titik target MYR 6.548/ton. Penembusan di atas titik resistance di MYR 6.188/ton, maka akan menunjukkan tren naik. Sementara itu, titik support berada di MYR 6.260/ton.

Kemarin, harga minyak sawit berjangka Malaysia berakhir turun lebih dari 2% dan menjadi penurunan terbesar selama lima pekan, setelah data menunjukkan ekspor CPO Malaysia pada April jatuh karena harga tinggi mendorong pembatasan pada permintaan.

Diler Surveyor Kargo Malaysia melaporkan ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk periode 1-20 April turun di kisaran 14%-18% jika dibandingkan dengan pekan yang sama di bulan Maret.

"Pedagang ingin membukukan keuntungan mereka setelah reli harga baru-baru ini," tutur Direktur Pelindung Bestari di Selangor Paramalingam Supramaniam dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) melaporkan bahwa produsen terbesar CPO di dunia, yakni Indonesia, telah mengekspor sebanyak 2.098 juta ton CPO dan produk olahannya pada Februari, naik 1,35% secara tahunan dan produksi naik 13,8%.

Kepala Eksekutif Sunvin Group Mumbai Sandeep Bajoria menilai permintaan minyak sawit diperkirakan akan melonjak dalam beberapa bulan mendatang, didorong oleh harga diskon oleh para penyuling untuk pengiriman Mei.

CPO ditawarkan di India dengan harga sekitar US$ 1.765 per ton, termasuk biaya, asuransi dan pengangkutan untuk pengiriman Mei, dibandingkan dengan harga minyak kedelai lebih mahal yang dibanderol US$ 1.930 dan minyak bunga matahari mentah ditawarkan sekitar US$ 2.100.

Sumber: Refinitiv

Dia juga menambahkan bahwa impor minyak sawit India pada bulan April kemungkinan akan meningkat menjadi lebih dari 600.000 ton dari 539.793 ton pada bulan Maret, dan pada bulan Mei volume impor dapat melebihi 650.000 ton.

Selain itu, pasokan minyak kedelai di Amerika Selatan terbatas karena cuaca ekstrem menyebabkan kekeringan dan perang Rusia-Ukraina telah menghentikan ekspor minyak biji bunga matahari. Sehingga, pembeli akan beralih ke minyak nabati alternatif.

Pasokan minyak sawit dunia telah membaik setelah Indonesia menghapus kuota penjualan lokal dan harga diskon membuat CPO makin menarik bagi pembeli.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adu Strategi Sawit RI di Tengah Tekanan Ekonomi Global