
ISAT-BUKA Masuk Top Gainers, NANO Makin Ambles ke Rp 63/saham

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil ditutup di zona hijau pada perdagangan Rabu (20/4/2022) kemarin, karena investor asing terus membanjiri pasar saham Tanah Air.
IHSG ditutup menguat 0,39% ke level 7.227,36. IHSG pun berhasil kembali ke level psikologisnya di 7.200, setelah pada perdagangan Selasa lalu ditutup terkoreksi ke zona psikologis 7.100.
Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitaran Rp 21 triliun dengan melibatkan 30 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,9 juta kali. Sebanyak 201 saham menguat, 332 saham melemah, dan 163 saham stagnan.
Investor asing pun kembali melakukan aksi beli bersih (net buy) hingga mencapai Rp 1,04 triliun di pasar reguler. Tetapi di pasar tunai dan negosiasi, asing tercatat menjual bersih sebesar Rp 206,06 miliar.
Di tengah rebound-nya IHSG kemarin, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Saham emiten pengelola rumah sakit Murni Teguh Hospitals yang baru melantai di bursa pada Rabu kemarin, yakni PT Murni Sadar Tbk (MTMH) pun langsung masuk ke jajaran top gainers kemarin, meski posisinya berada di urutan ke-3.
Saham MTMH ditutup melonjak 25% ke level Rp 1.600/saham. Nilai transaksi saham MTMH pada perdagangan kemarin mencapai Rp 11,58 miliar dengan volume transaksi mencapai 7,24 juta lembar saham. Investor asing memburunya sebesar Rp 460,32 juta di pasar reguler.
Sebelumnya, Murni Sadar menetapkan harga penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) sebesar Rp 1.280 per saham.
Perseroan menawarkan 254.022.800 saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham, atau mewakili 12,28% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum. Dengan demikian, jumlah penawaran umum adalah sebesar Rp 325.149.184.000 (Rp 325,15 miliar).
Dari dana tersebut, sekitar Rp 181 miliar akan digunakan untuk dua hal, pertama sebesar Rp 20 miliar untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha termasuk untuk rumah sakit baru di Bandung (Rumah Sakit Murni Teguh Bandung).
Kedua, sebesar Rp 161 miliar untuk kebutuhan modal kerja termasuk untuk pembayaran biaya sewa untuk gedung Rumah Sakit Murni Teguh Bandung.
Selanjutnya, dana IPO sisanya akan dipinjamkan kepada Perusahaan Anak yakni PT Murni Sadar Kasih Abadi (MSKA).
Untuk diketahui, PT Murni Sadar Tbk (MTMH) semula dimiliki oleh keluarga Sitorus. Salah satu pemegang saham utama dengan kepemilikan besar adalah Jacqueline Sitorus yang sebelum IPO menguasai 24,11% dan setelah IPO berkurang menjadi 21,15%.
Melansir Kuhuni.com, Jacqueline Sitorus merupakan anak taipan kelapa sawit Martua Sitorus, yang diketahui lahir di Medan tahun 1987. Martua Sitorus adalah salah satu pendiri dan terkait dengan perusahaan sawit dan produsen minyak goreng Wilmar.
Selain itu di jajaran top gainers kemarin, adapula saham emiten telekomunikasi yakni PT Indosat Tbk (ISAT), yang harganya melesat 15,85% ke posisi harga Rp 7.125/saham.
Nilai transaksi saham ISAT pada perdagangan kemarin mencapai Rp 370,63 miliar dengan volume transaksi mencapai 54 juta lembar saham. Namun, investor asing melepasnya sebesar Rp 12,94 miliar di pasar reguler.
Tidak ketinggalan pula, saham emiten e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) juga menjadi saham top gainers di posisi paling minor pada perdagangan kemarin, di mana harganya terkerek 11,52% ke level Rp 368/saham, ditopang aksi beli bersih asing Rp 53,90 miliar di pasar reguler.
Nilai transaksi saham BUKA pada perdagangan kemarin juga terbilang cukup besar, yakni mencapai Rp 317,16 miliar dengan volume transaksi mencapai 873,87 juta lembar saham.
Selain beberapa saham menjadi top gainers, ada juga beberapa saham yang menjadi top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Di posisi pertama terdapat saham emiten yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan teknologi nano material yakni PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO). Saham NANO ditutup ambles hingga 8,7% ke level harga Rp 63/saham. Saham NANO pun otomatis terkena level auto rejection bawah (ARB).
Nilai transaksi saham NANO pada perdagangan Rabu kemarin mencapai Rp 3,45 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 53,24 juta lembar saham. Investor asing pun melepas saham NANO sebesar Rp 113,9 juta di pasar reguler.
Dalam sebulan terakhir, saham emiten yang melantai di bursa pada 10 Maret lalu ini pun ambruk hingga 51,54%.
Sedangkan di posisi kedua terdapat saham emiten perdagangan teknologi informasi yakni PT Wira Global Solusi Tbk (WGSH) yang harganya ambruk hingga 7,22% ke posisi harga Rp 167/saham.
Nilai transaksi saham WGSH kemarin mencapai Rp 1,2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 6,99 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham WGSH sebanyak Rp 68,9 juta di pasar reguler.
Di lain sisi, beberapa saham emiten perhotelan pun masuk ke dalam jajaran top losers kemarin. Adapun saham perhotelan tersebut yakni PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK) dan PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT).
Saham SNLK ditutup ambles 6,98% ke level Rp 600/saham dan menyentuh level ARB kemarin. Nilai transaksi saham SNLK kemarin mencapai Rp 1,23 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 2,03 juta lembar saham. Investor asing melepas saham SNLK sebanyak Rp 45,78 juta di pasar reguler.
Sedangkan saham PSKT berakhir ambrol 6,9% ke posisi Rp 81/saham. Nilai transaksi saham PSKT kemarin mencapai Rp 4,29 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 51,71 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham PSKT sebesar Rp 175 ribu di pasar reguler.
Adapun di posisi paling minor terdapat saham emiten penyewaan kendaraan dan penyedia layanan jaringan internet yakni PT Transkon Jaya Tbk (TRJA), yang harganya anjlok 6,88% ke level Rp 298/saham.
Nilai transaksi saham TRJA kemarin mencapai Rp 32,21 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan mencapai 106,68 juta lembar saham. Investor asing melepasnya sebanyak Rp 513 ribu di pasar reguler.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah