Bukan 5 Tahun, Roadmap Asuransi RI Untuk 25 Tahun ke Depan!

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
Rabu, 20/04/2022 20:10 WIB
Foto: Teti Purwanti

Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) membuat roadmap atau peta jalan untuk asuransi jiwa di Indonesia. Bukan sekadar lima tahun, peta jalan yang dibuat AAJI hingga 25 tahun mendatang.

Budi Tampubolon, Ketua Dewan Pengurus AAJI, menjelaskan penyusunan roadmap industri asuransi jiwa Indonesia dibutuhkan dalam mendorong perkembangan industri asuransi jiwa di Indonesia.

" Roadmap ini diharapkan menjadikan industri asuransi jiwa semakin menjadi bagian dari masyarakat, terus bertumbuh dan mampu terus berkontribusi dalam mendorong pembangunan nasional Indonesia," kata Budi dalam Konferensi Pers "Launching Road Map Industri Asuransi Jiwa" di Jakarta, Rabu (20/4/2022).




Budi melanjutkan, Roadmap ini mencakup beberapa hal yaitu penguatan struktur permodalan, peningkatan kualitas pengaturan dan pengawasan, peningkatan kualitas manajemen operasional dan sumber daya manusia, serta peningkatan perlindungan serta pelayanan nasabah.

"Dari cakupan tersebut, ada tiga tujuan utama dalam perumusan roadmap ini. Pertama menjadikan industri asuransi jiwa semakin bertumbuh dan memberikan perlindungan ke seluruh masyarakat Indonesia," ungkap Budi.

Menurut Budi, tahun lalu industri asuransi jiwa sudah bertumbuh hingga kapitalisasi mencapai Rp 600 triliun, ke depan dengan adanya peta jalan diharapkan lebih besar lagi.

Adapun tujuan kedua adalah perusahaan asuransi bisa semakin sehat dan berkualitas dalam berperan dan berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat. Menurutnya, sangat disayangkan jika berutmbuh namun tidak berkualitas.

"Terakhir, AAJI berharap bisa lebih dicintai oleh masyarakat, jadi ada keseimbangan," kata Budi.

Melalui roadmap ini, AAJI mendorong terwujudnya industri asuransi jiwa Indonesia yang unggul dan berdaya saing tinggi di sektor jasa keuangan Indonesia. Hal tersebut dilakukan melalui peningkatan operational excellence industri asuransi jiwa dengan melakukan penguatan pada aspek tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG), kepatuhan, dan manajemen risiko.

Sementara itu, Togar Pasaribu, Direktur Eksekutif AAJI, menegaskan AAJI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas manajemen dan operasional industri asuransi jiwa melalui penguatan struktur organisasi eksekutif berbasis manajemen risiko.

"Selain itu, AAJI juga mendorong industri untuk memperkuat kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat selama ini melalui peningkatan integritas tata kelola dan penyempurnaan regulasi untuk mendukung kepatuhan terhadap standar pelaporan keuangan internasional," ungkap Togar.

Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mewujudkan inisiasi tersebut. Pertama, industri perlu melakukan pengembangan infrastruktur dan strategi pengawasan khususnya dalam penerapan kepatuhan. Kedua, industri menyiapkan sumber daya manusia unggul dengan kualifikasi dan pemahaman yang memadai. Terakhir, industri juga wajib menerapkan mekanisme monitoring atas peningkatan operational excellence.


Akselerasi Inovasi dan Transformasi Digital

Bukan cuma sumber daya manusia, AAJI menilai pengembangan ekosistem industri juga dapat dimaksimalkan melalui inovasi digital dan optimalisasi koordinasi serta sinergi antar pemangku kepentingan. Misalnya dengan melakukan sinergi dalam rangka perluasan akses dan optimalisasi layanan asuransi jiwa dengan menciptakan inovasi berbasis digital.


Setidaknya ada dua hal yang dapat dilakukan untuk memberdayakan inovasi berbasis digital agar semakin berkembang. Pertama, penguatan pengaturan untuk mendukung peningkatan digitalisasi asuransi jiwa. Kedua, peningkatan kapabilitas sumber daya manusia dan teknologi industri agar perusahaan dapat lebih efisien dan juga efektif dalam proses transformasi digital dengan senantiasa memprioritaskan keamanan data dan informasi.


Menurut Budi Tampubolon, akselerasi dan transformasi digital untuk peningkatan kualitas dan pertumbuhan industri asuransi jiwa bertujuan untuk mengembangkan produk dan layanan asuransi jiwa berkelas dunia dengan mengedepankan customer centricity, customer protection, dan digital experience.


"Dengan demikian, kualitas industri asuransi jiwa dapat semakin meningkat yang mencakup kompetensi sehat, daya saing yang tinggi, dan adaptif terhadap berbagai perubahan di masa depan," tutup Budi.


(RCI/dhf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Banyak Orang RI Yang Belum Kenal & Pakai Asuransi, Solusinya?