Harga Saham Naik 80% Sepekan, SULI Emiten Apa Sih?
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten industri perkayuan yakni PT SLJ Global Tbk (SULI) kembali mengalami lonjakan harga pada pagi hari ini, Rabu (20/4/2022), di mana harganya sudah melesat 11,11% ke level Rp 90/saham per pukul 10:04 WIB.
Dalam sepekan terakhir, saham SULI pun sudah melonjak hingga 80%. Nilai transaksi saham SULI pada pagi hari ini sudah mencapai Rp 16,3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sudah mencapai 189,7 juta lembar saham.
Perseroan yang sebelumnya bernama PT Sumalindo Lestari Jaya didirikan pada 14 April 1980. Sesuai Anggaran Dasar secara garis besar, perseroan berusaha di bidang kehutanan, perindustrian dan bidang pertambangan.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan tanggal 18 Desember 2012, perseroan berganti nama menjadi PT SLJ Global Tbk dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Nomor AHU- 25591.AH.01.02.Tahun 2013 tertanggal 14 Mei 2013.
Sejak awal dibentuk, perseroan mengkhususkan diri di bidang kehutanan dan industri perkayuan dengan mengelola 1 (satu) areal IUPHHK-HA (d/h: Hak Pengusahaan Hutan) seluas 132.000 Ha dan pabrik kayu lapis dengan kapasitas produksi 66.000 m3/tahun.
Sejalan dengan berkembangnya usaha, melalui berbagai corporate action antara lain penggabungan usaha, akuisisi, penambahan investasi dan juga divestasi, saat ini perseroan memiliki pabrik kayu lapis berkapasitas terpasang sebesar 190.000 m3/tahun dan pabrik MDF (Medium Density Fiberboard) berkapasitas terpasang 200.000 m3/tahun.
Perseroan dan anak perusahaan saat ini mengelola 6 (enam) areal hutan alam seluas 770.455 Ha termasuk IUPHHK-HA atas nama PT Essam Timber dan PT Sumalindo Lestari Jaya V yang masih dalam proses perpanjangan izin dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Selain itu unit usaha lain adalah pembangkit listrik (Power Plant), yang dikelola oleh anak perusahaan yakni PT Kalimantan Powerindo (PT.KP) berkapasitas total 22,5 MW.
Dari kinerja keuangannya pada tahun 2021, SLJ Global berhasil mencatatkan kinerja yang positif pada tahun 2021 lalu. Perseroan mampu membalikkan keadaan dengan mencatatkan laba bersih, setelah pada tahun 2020 mencetak rugi bersih.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, SULI mencatatkan laba bruto sebesar US$ 9,34 juta pada tahun 2021. Adapun pada tahun 2020, perseroan membukukan rugi bruto sebesar US$ 3,07 juta.
Alhasil, SULI berhasil meraup laba tahun berjalan sebesar US$ 3,43 juta pada tahun 2021, di mana pada tahun 2020, perseroan masih harus menanggung kerugian hingga mencapai US$ 21,05 juta.
Kinerja positif yang diraih perseroan pada tahun 2021 didukung oleh peningkatan pendapatan usaha sepanjang tahun 2021. Per 31 Desember 2021, pendapatan usaha SULI naik 35,92% menjadi US$ 71,39 juta.
(chd)