Juragan Sawit Makin Tajir, CPO Naik Lagi tapi Ada Mafia Migor

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Rabu, 20/04/2022 10:28 WIB
Foto: Ilustrasi Kelapa Sawit (REUTERS/Luis Echeverria)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik di sesi pembukaan perdagangan pada hari ini, Rabu (20/4/2022). Bagaimana tren ke depan?

Mengacu pada data kepada Refinitiv, pukul 09:45 WIB harga CPO di banderol di level MYR 6.514/ton atau naik 0,79%.


Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, menilai harga CPO hari ini akan naik di kisaran titik target MYR 6.548-6.664/ton. Penembusan di atas titik resistance di MYR 6.260/ton, maka akan menunjukkan tren naik. Sementara itu, titik support berada di MYR 6.392/ton.

Melansir data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bahwa ekspor Indonesia pada Februari sebanyak 2.098 juta ton minyak sawit dan produk olahannya, naik 1,35% dari bulan Februari 2021 dan angka produksi naik 13,8%.

Output minyak sawit mentah Indonesia di bulan Februari mencapai 3,5 juta ton, di mana sebanyak 5,04 juta ton menjadi persediaan domestik.

Indonesia diketahui telah mengalami kelangkaan minyak goreng (migor) sejak tahun 2021. Kemudian, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerapkan Domestic Market Obligation (DMO), di mana produsen CPO diwajibkan untuk memenuhi kebutuhan lokal dan harga domestik Domestic Price Obligation (DPO) bagi perusahaan yang ingin melaksanakan ekspor CPO dan produk turunanya.

Hal tersebut dilakukan untuk mengendalikan harga migor yang tinggi di pasar lokal. Namun, dalam pelaksanaanya eksportir tidak memenuhi DPO.

Kemarin, Jaksa Agung RI ST Burhanuddin telah mengumumkan dan menetapkan 4 orang sebagai tersangka Perkara Dugaan Tindak Pidana Korupsi dalam Pemberian Fasilitas Ekspor CPO dan Turunannya pada bulan Januari 2021 sampai dengan Maret 2022.

Mengutip Reuters, minyak sawit di pasar minyak nabati Eropa diperdagangkan lebih tinggi kemarin, setelah akhir pekan panjang karena libur Paskah. Permintaan harga minyak sawit sebagian besar kisaran US$25-US$62,5/ton, di mana kekhawatiran tentang pasokan minyak nabati kembali meningkat karena eskalasi geopolitik di Ukraina.

Harga minyak kedelai di wilayah Eropa, diperdagangkan lebih rendah 0,02-1,07 sen per pon, harga minyak lobak di Uni Eropa naik antara 15-40 euro per ton, didukung oleh dolar Amerika Serikat (AS) yang kuat.

Minyak kelapa juga diperdagangkan lebih tinggi di kisaran US$5-US$80 per ton, mengekor kenaikan CPO dan kurangnya produsen karena hari libur di Kawasan Asia.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/aaf)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adu Strategi Sawit RI di Tengah Tekanan Ekonomi Global