Emas Makin Lemas, Kayaknya Harga Bakal Turun Terus...
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus melemah karena tidak mampu melawan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan kenaikan yield surat utang pemerintah AS.
Pada Rabu (20/4/2022) pukul 05:45 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.948,74 per troy ons. Melemah 0,06%.
Kemarin, harga emas ditutup di US$ 1.949,84 per troy ons, anjlok 1,45%. Harga sang logam mulia kan jauh dari level psikologis US$ 2.000 per troy ons.
Padahal, sejak awal April, emas mampu bergerak perlahan-lahan untuk mendekati level US$ 2.000 per troy ons. Dalam sepekan terakhir, harga emas sudah turun 1,26% secara point to point
Daniel Briesemann, Analis dari Commerzbank, mengatakan pelemahan emas disebabkan oleh menguatnya dolar AS serta melonjaknya yield surat utang pemerintah AS. Kemarin, yen Jepang melemah 0,13% di hadapan dolar AS. Yen mencapai level terlemah sejak 2002.
Sementara itu, yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun sudah menyentuh 2,94%. Level tersebut adalah yang tertinggi sejak Desember 2019.
"Cukup mengejutkan melihat emas masih bisa bertahan di harga sekarang di tengah penguatan dolar AS, kenaikan yield surat utang pemerintah, serta ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed," tutur Briesemann seperti dikutip dari Reuters.
Melesatnya dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS tidak bisa dilepaskan dari komentar hawkish Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard. Berbicara di depan Dewan Hubungan Luar Negeri, Bullard mengatakan kenaikan suku bunga harus segera dilakukan menjadi sekitar 3,% pada tahun ini.
Dia bahkan mengatakan ada kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan hingga 75 bps. Kenaikan tersebut di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan bank sentral AS akan mengerek suku bunga sebesar 50 bps pada Mei mendatang.
Phillip Streible dari Blue Line Futures memperkirakan dalam jangka pendek, harga emas masih akan tertekan karena ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed. Pasar memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan mereka
"Komentar hawkish dari pejabat The Fed akan menaikkan yield surat utang pemerintah AS. Dalam jangka pendek, harga emas mungkin akan jatuh. Harga emas kemungkinan bisa terus turun ke kisaran US$ 1.920," Streible, seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)